FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    11 05-2023

    1129

    Dipimpin Presiden Joko Widodo, ASEAN Bahas Tindak Lanjut Five-Point Consensus di Myanmar

    Kategori Rilis Media GPR | mth
    Pertemuan ke-15 dari negara perwakilan IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) pada KTT-ke 42 ASEAN, Kamis (11/5/2023) di Labuan Bajo. - (ASEAN2023 Host Photographer)

    SIARAN PERS
    TIM KOMUNIKASI DAN MEDIA KTT ASEAN 2023
    No.75/SP/TKM-ASEAN2023/INA/5/2023

    Dipimpin Presiden Joko Widodo, ASEAN Bahas Tindak Lanjut Five-Point Consensus di Myanmar

    Manggarai Barat, 11 Mei 2023 – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 Tahun 2023 pada hari kedua pelaksanaan KTT. Pertemuan yang berlangsung di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/05/2023) pagi membahas dua isu penting, yaitu reviuw implementasi Five-Point Consensus di Myanmar serta ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

    Terkait situasi di Myanmar, Presiden Joko Widodo menegaskan, bahwa sebagai negara yang memegang keketuaan ASEAN, Indonesia terus mendorong langkah maju dari implementasi Five-Point Consensus.

    “Saya harus berterus terang bahwa implementasi Five-Point Consensus belum ada kemajuan yang signifikan, sehingga diperlukan kesatuan ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah ke depan,” ujar Presiden.

    Selain itu, Presiden juga kembali menyerukan adanya dialog sekaligus penghentian kekerasan di Myanmar. Bersama pihak terkait, lanjut Presiden, Indonesia juga terus berupaya memfasilitasi bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Myanmar.

    “Melalui engagements dengan berbagai pihak, mendorong terciptanya dialog yang inklusif, kemudian menyerukan penghentian kekerasan, dan memfasilitasi penyelesaian lewat Joint Needs Assessment melalui AHA Centre dan juga menyalurkan bantuan kemanusiaan,” ujar Presiden.

    Di hadapan para pemimpin ASEAN, Presiden juga menyampaikan harapan agar isu Myanmar tidak menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN. Menurut Presiden, hal ini sangat ditunggu oleh masyarakat ASEAN.

    “Yang ingin saya pastikan adalah bahwa isu Myanmar tidak boleh menghambat percepatan pembangunan komunitas ASEAN karena pembangunan komunitas ini adalah yang ditunggu oleh masyarakat ASEAN,” ujarnya.

    Sementara itu, terkait implementasi AIOP, Presiden menekankan perlunya kerja sama konkret dan inklusif untuk mengurangi ketegangan di Indo-Pasifik.

    “Salah satunya dapat melalui ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum (AIPIF) sebagai platform kerja sama konkret bersama negara mitra,” imbuhnya.

    ***

    Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri – Hartyo Harkomoyo (0811831899).
    Dapatkan informasi lainnya di http://asean2023.id, https://infopublik.id/kategori/asean-2023, dan https://indonesia.go.id/kategori/ragam-asean-2023

    Berita Terkait

    Presiden RI Joko Widodo Sambut Geliat Ekonomi di Perbatasan Indonesia-PNG

    Presiden menegaskan bahwa hubungan ekonomi tersebut adalah penghargaan atas dukungan Papua Nugini terhadap kedaulatan dan integritas Indones Selengkapnya

    Presiden RI Ajak Pemimpin ASEAN Nikmati Matahari Tenggelam di Labuan Bajo

    Presiden dan Ibu Negara duduk di kursi paling tengah geladak, tepat bersinggungan dengan tiang utama layar kapal pinisi. Selengkapnya

    Presiden Joko Widodo dan PM Anwar Ibrahim Bertemu Bahas Perbatasan Laut dan Darat

    Presiden RI menyampaikan pentingnya segera kedua belah pihak untuk menyelesaikan beberapa bidang terkait perbatasan laut dan juga perbatasan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA