FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 04-2023

    976

    Pemerintah Fasilitasi dan Dukung Kerja Sama Industri Nasional dan Luar Negeri

    Kategori Berita Pemerintahan | srii003

    Hannover, Kominfo - Pemerintah mendorong pengembangan kerja sama industri nasional dan luar negeri dengan memperkenalkan keunggulan teknologi dan membuka peluang kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Jerman. Kementerian Perindustrian memfasilitasi pelaku industri nasional dalam Hannover Messe 2023. 

    “Salah satu contoh kerja sama adalah joint venture antara industri lokal PT. Yogya Presisi Teknikatama dengan perusahaan Jerman Toolcraft AG,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Hannover, Jerman, Rabu (19/04/2023) waktu setempat.

    Kedua perusahaan tersebut akan bekerja sama mengembangkan teknologi Metal Additive Manufacturing untuk memenuhi kebutuhan sektor industri lainnya.  “Diharapkan, melalui kolaborasi ini, industri dalam negeri semakin produktif dan kompetitif,” ungkap Dirjen ILMATE Kemenperin.

    Teknologi Metal Additive Manufacturing itu meliputi proses Laser Metal Deposition (LMD) dan proses Laser Metal Fusion (LMF). Teknologi ini juga semakin banyak digunakan untuk menunjang industri pembuatan komponen mekanik yang komplek dan presisi, seperti pada industri otomotif, pesawat, mold and die, serta pembuatan mesin dan alat kesehatan.

    Dirjen Taufiek Bawazier menegaskan, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen dalam menjaga keberlangsungan lingkungan yang terlihat dari sejumlah aksi nyata yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan serta upaya melaksanakan transisi energi.

    “Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Presiden di Hannover Messe, Indonesia menargetkan 23 presen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025, serta berencana untuk (mulai) menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050. Beliau juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat kita,” jelasnya.

    Salah satu perusahaan di bidang EBT yang berpartisipasi sebagai co-exhibitoryakni PT Giwang Kanaka. Perusahaan tersebut bermitra dengan SFC Energy Germany, menampilkan solusi energi listrik ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi Hydrogen Fuel Cell yang dapat diaplikasikan di berbagai sektor industri.

    Teknologi tersebut menghasilkan sumber energi yang bersih (Clean Energy) sehingga dapat menggantikan bahan bakar fosil yang umum digunakan pada pembangkit listrik. Selain itu, ditampilkan alat pemantau kualitas udara yang sumber energi listriknya menggunakan teknologi fuel cell berbahan bakar methanol. Alat pemantau kualitas udara ini diproduksi dan dikembangkan oleh tenaga ahli dari Indonesia.

    Plt. Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele menyatakan, pemerintah mendukung kerja sama antara industri lokal dengan industri di Jerman.

    “Termasuk yang terkait dengan transfer teknologi yang berbasis pada produk berteknologi tinggi, seperti yang dilakukan oleh PT. YPTI dan Toolcraft AG,” ujarnya.

    Berita Terkait

    Pemerintah Dukung Pembentukan Ekosistem Startup di Kawasan IKN

    Untuk memperkuat digitalisasi yang menjadi bagian penting dari ekosistem startup, Kemenparekraf telah mempersiapkan berbagai program yang di Selengkapnya

    Presiden Apresiasi Kinerja KPU dalam Rekapitulasi Suara Pemilu 2024

    Sebelumnya, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang ditetapkan dalam Rapat Pleno Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitung Selengkapnya

    Pemerintah Matangkan Persiapan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1445 H

    Selain aspek infrastruktur moda transportasi, sarana prasarana pelabuhan dan jalan, pemerintah juga menyediakan sarana prasarana kesehatan d Selengkapnya

    Upaya Pemerintah Kembangkan Parekraf Berkelanjutan di IKN

    Menparekraf menjelaskan berbagai upaya dilakukan dalam mendukung pengembangan parekraf berkelanjutan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA