Awas Hoaks! Antre Panjang di Pelabuhan Gilimanuk Awal April 2024
Fakta dari akun Instagram resmi @poldabali klaim video antrean panjang itu hoaks. Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar konten unggahan video di media sosial Facebook berisi klaim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menangkap lima pelaku yang berkaitan dengan dugaan transaksi janggal Rp300 triliun di Kementerian Keuangan.
Konon dalam unggahan itu, disebutkan bahwa penangkapan tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan fakta, klaim yang menyatakan bahwa KPK berhasil menangkap lima pelaku terkait dugaan transaksi janggal Rp300 triliun di Kemenkeu adalah keliru.
Fakta dari kompas.com menunjukkan bahwa tidak ditemukan informasi KPK berhasil menangkap lima pelaku terkait dugaan transaksi janggal Rp300 triliun di Kemenkeu.
Narator dalam unggahan video hanya membacakan artikel milikliputan6.com terkait Mahfud MD yang menjadi tren di media sosial Twitter setelah mengungkapkan "uang siluman" yang melibatkan pegawai Kemenkeu.
Sementara itu, salah satu cuplikan video yang termuat dalam unggahan merupakan klarifikasi Mahfud MD terkait pernyataan transaksi janggal Rp300 triliun di Kemenkeu.
Sampai saat ini, belum ditemukan informasi resmi terkait KPK menangkap lima pelaku transaksi janggal Rp300 triliun di Kemenkeu.
Berikut laporan harian isu hoaks, disinformasi dan misinfirmasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Sabtu (01/04/2023):
Fakta dari akun Instagram resmi @poldabali klaim video antrean panjang itu hoaks. Selengkapnya
Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari kompas.com, narasi soal BI tidak melayani penukaran uang baru untuk Idul Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata informasi bantuan dana Rp125 juta untuk peserta BP Selengkapnya
Klaim terkait pengurusan STR Seumur Hidup bagi named dan nakes sebelum tanggal 1 Februari 2024 adalah tidak benar. Selengkapnya