FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    11 03-2023

    88

    Tinjau Panen Raya di Ngawi, Presiden: Produktivitas Tiap Daerah Berbeda

    Kategori Berita Pemerintahan | doni003

    Ngawi, Kominfo - Presiden Joko Widodo meninjau panen raya padi di Desa Kartoharjo, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (11/03/2023). Dalam keterangannya kepada awak media, Presiden menyampaikan bahwa tingkat produktivitas pertanian di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.

    “Saya melihat memang ada perbedaan terutama di produktivitas per hektare. Di sini (panen) sudah ada yang mencapai 10,5 ton per hektare, ada yang 8 ton per hektare, kemarin di sana (Kabupaten Kebumen) 5,5 sampai 6 (ton per hektare),” kata Presiden.

    Perbedaan tersebut, menurutnya, disebabkan oleh tingkat kesuburan tanah dan sistem pengairan sawah, serta manajemen pertanian yang berbeda di setiap daerah.

    “Saya kira memang setiap daerah memiliki kesuburan yang berbeda, memiliki manajemen yang berbeda-beda mengenai pengairan dan lain-lain sehingga menurut saya ini baik untuk petani,” lanjutnya.

    Menurut Presiden, Pemerintah terus berupaya untuk menjaga keseimbangan harga gabah dan beras mulai dari tingkat produsen hingga konsumen. Presiden Joko Widodo mengatakan upaya tersebut dilakukan pemerintah agar keuntungan tetap bisa didapatkan oleh para petani dan pedagang.

    “Yang sulit pemerintah itu menyeimbangkan harga di petani wajar, artinya dapat keuntungan, harga di pedagang wajar artinya pedagang dapat keuntungan, harga di konsumen, di masyarakat juga wajar. Ini mencari keseimbangan yang seperti itu tidak gampang,” ucap Presiden kepada para awak media.

    Oleh karena itu, Presiden kembali menekankan pentingnya segera menentukan harga gabah kering panen (GKP) nasional. Presiden pun mewanti-wanti kepada Badan Pangan Nasional (BPN) untuk melakukan kalkulasi secara tepat, sehingga harga gabah lebih tinggi daripada biaya yang dikeluarkan oleh para petani.

    “Itu aja yang paling penting. Ini panen raya, kalau enggak dijaga harganya pasti jatuh baik gabahnya maupun berasnya,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, Kepala Negara menyampaikan bahwa harga gabah nantinya akan diumumkan oleh BPN. Dengan diumumkannya harga gabah tersebut, Presiden berharap pembelian bulog menjadi lebih jelas.

    “Ini yang segera nanti akan diumumkan oleh Badan Pangan sehingga pembelian bulog menjadi jelas, GKP-nya berapa,” imbuhnya.

    Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ini yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Ngawi Ony Anwar.

    Berita Terkait

    Jelang Ramadan, Presiden Minta Jajarannya Beri Perhatian pada Ketersediaan Pangan

    Mentan juga menyebut bahwa Presiden meminta semua jajarannya untuk saling mendukung dan bekerja sama dalam memeriksa ketersediaan bahan pang Selengkapnya

    Hindari Bencana Demografi, Wapres Harapkan BLK Komunitas Siapkan Kualitas SDM Sesuai Pasar Kerja

    Besarnya jumlah penduduk usia produktif jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas, maka akan berbalik menjadi bencana demografi. Selengkapnya

    Presiden: Media Arus Utama Harus Mampu Pertahankan Kebenaran

    Kepala Negara menyebut bahwa peran utama media kini makin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta, terutama di tengah k Selengkapnya

    Presiden: Pasar Seni Sukawati Siap Terima Wisatawan

    Kepala Negara mengatakan bahwa pasar rakyat tersebut mengalami perubahan yang sangat drastis, salah satunya dengan penataan produk-produk ya Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA