FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    05 01-2023

    7186

    Jadikan Indonesia Maju, Pemerintah Fokus Tangani Tiga Isu

    Kategori Berita Pemerintahan | Irso

    Malang, Kominfo - Pemerintah telah menyampaikan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2022 sebesar 5,7 persen. Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada diantara 5,3 persen pada 2023 mendatang. 

    Dengan angka pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia dapat dikatakan sangat tangguh. Angka tersebut menjadi modal kuat ekonomi Indonesia menghadapi ancaman resesi dunia. 

    "Kita patut bersyukur karena pertumbuhan ini sudah relatif baik dibanding negara-negara lain. Kita sebetulnya termasuk negara yang berada di dalam posisi yang masih baik berada di antara negara-negara besar. Sehingga kita masih bisa optimis menatap pertumbuhan ekonomi tahun 2023 saat ini," jelas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat memberikan Orasi Ilmiah dalam Dies Natalis ke-60 Tahun Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur, Kamis (05/01/2023).

    Menko Muhadjir, yang juga ketua Majelis Wali Amanah UB, menyebut usaha pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing dengan menangani tiga persoalan besar yang terjadi saat ini di Indonesia.

    "Jadi ada tiga yang menjadi isu besar di dalam pembangunan SDM tahun 2023, pertama yaitu penurunan angka kemiskinan, prevalensi penurunan stunting, dan revitalisasi vokasi. saya berharap peran serta dunia pendidikan bisa ikut ambil bagian didalam menyukseskan program prioritas SDM ini," jelas Muhadjir. 

    Upaya pemerintah dalam menangani penghapusan kemiskinan ekstrem dengan meluncurkan program pengurangan beban pengeluaran masyarakat, program peningkatan pendapatan masyarakat, dan program penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan yang dilakukan secara bersama-sama. 

    Selanjutnya, pemerintah telah mengeluarkan PP Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia unggul, kompeten, produktif, dan berdaya saing. 

    Ia berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang kompeten dan berdaya saing sebanyak-banyaknya, sebagai modal untuk keluar dari negara berpenghasilan menengah. 

    "Saat ini jangan lagi berjalan sendiri-sendiri, harus bersinergi sehingga sumberdaya bisa digunakan secara efektif dan efisien," tuturnya. 

    Dalam acara tersebut, hadir Rektor Prof.  Widodo SSi MSi PhD, Ketua Senat Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Arifin, anggota Majelis Wali Amanat, dekan dari 18 fakultas, serta sivitas akademika UB. 

    Berita Terkait

    Indonesia Intensifkan Upaya Diplomasi, Dorong Deeskalasi Ketegangan di Timur Tengah

    Menlu Retno telah melakukan komunikasi intensif dengan para pemimpin dunia, termasuk Menteri Luar Negeri dari Iran, Arab Saudi, Yordania, Me Selengkapnya

    Dukung Pemanfaatan AI di Pemerintahan, Keamanan Jadi Prioritas

    Kejahatan masa depan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) membawa tantangan yang semakin kompleks. Ancaman seperti penyebaran Selengkapnya

    Wapres Harapkan Media Terus Bantu Pemerintah Jaga Kondusivitas Situasi Pascapemilu

    Situasi pasca-Pemilu 2024 relatif lebih sejuk jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu yang diwarnai banyak demonstrasi khususnya saat pela Selengkapnya

    Kolaborasi untuk Akselerasi Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi

    Visi Indonesia Emas 2045 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dimana Indonesia perlu mengubah pende Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA