FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    06 09-2022

    1632

    DIN G20 Memperkuat Sinergi Transformasi Digital

    Kategori Artikel | doni003
    - (Pey)

    Transformasi dan inovasi digital berperan penting dalam merespons pandemi global Covid-19, khususnya mempercepat pemulihan pascapandemi, terutama dalam mendukung usaha mikro dan perusahaan rintisan (startup).

    Selaras dengan laju inovasi digital, data Bank Dunia 2022 menyatakan,  valuasi ekonomi digital mencapai 15,5 persen dari total produk  domestik bruto (PDB) global. Atau, tumbuh 2,5 kali lebih cepat dibandingkan 15 tahun terakhir.

    “Pada 2030, diperkirakan 70 persen dari penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis yang dijalankan secara digital. Hal ini menunjukkan bagaimana inovasi digital telah dan akan terus memainkan peran penting dalam mendorong ekonomi masa depan,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, saat membuka Digital Innovation Network (DIN) G20 yang berlangsung secara hibrida dari Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/9/2022).

    Pada kesempatan tersebut, Menkominfo mengajak para peserta DIN G20 memperkuat sinergi pemulihan global melalui transformasi digital. Sesuai dengan motto Presidensi G20 Indonesia 2022,"Pulih Bersama, Kuat Bersama".

    Kegiatan G20 DIN 2--4 September 2022 merupakan salah satu side event rangkaian pertemuan Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) G20. Dikatakan Menteri Johnny, puncak dari DEWG G20 melalui Digital Minister Meeting pada 1 September 2022 juga mendukung penuh peran inovasi digital dalam pertumbuhan ekosistem startup nasional dan internasional.

    Topik ini telah menjadi isu prioritas DEWG pertama hingga keempat, yakni konektivitas dan pemulihan pasca-Covid-19. Negara-negara G20 mengakui, konektivitas yang tangguh dan berkualitas tinggi sebagai elemen mendasar dalam memfasilitasi ekonomi digital yang inklusif, berpusat pada masyarakat, dan memberdayakan ekonomi digital yang mendukung inovasi startup.

    Pihak Kementerian Kominfo sebagai pengampu DEWG G20 optimistis, ajang G20 DIN akan bisa memfasilitasi pertemuan, penyampaian ide, dan diskusi yang akan menghasilkan kesepakatan komersial dan kolaborasi dalam inovasi digital. Sebanyak 400 partisipan dari 42 perusahaan modal ventura (venture capital), 55 perusahaan rintisan (startup) digital hingga pembuat kebijakan bidang digital hadir di perhelatan G20 DIN.

    Tantangan Industri Digital

    Peserta pertemuan G20 DIN didominasi pelaku bisnis sektor perawatan kesehatan (healthcare) dan energi terbarukan (renewable energy). Sedangkan peserta startup yang hadir rata-rata berada pada tahap pendanaan Seri A atau yang memiliki valuasi sekitar USD15 juta-- USD20 juta (sekitar Rp220 miliar--Rp290 miliar).

    Venture capital yang turut terlibat juga memiliki struktur portofolio pendanaan yang kuat di negaranya masing-masing, untuk mendukung proses pendanaan startup secara lintas negara,” ujar Menkominfo.

    Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menambahkan, forum G20 DIN akan menjadi wahana untuk mengingatkan dan memberikan pencerahan mengenai tantangan industri digital yang akan dihadapi pascapandemi.

    Caranya dengan menghadirkan lima startup dari negara anggota G20 dan tamu undangan untuk menampilkan inovasi yang telah diterapkan di pasar mereka. Oleh karena itu, DIN G20 menyediakan pitching session yang menampilkan lima startup dari setiap sektor, yakni kesehatan, teknologi pendidikan, rantai pasok, energi hijau, dan energi terbarukan.

    Pada tahun ini ada lima startup dalam negeri yang tersaring untuk mengikuti G20 DIN. Kelima startup tersebut itu adalah, Cakap, Komunal, Nusantics, Sinbad, serta Xurya. Dirjen Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, kelima startup yang lolos mengikuti G20 Digital Innovation Network telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

    Sejumlah aspek penilaiannya, antara lain, kesiapan startup untuk menjangkau pemasaran yang lebih luas hingga go international, produk yang dihasilkan sudah mature serta memiliki pangsa pasar yang jelas.

    “Saya yakin, hadirnya berbagai pemain kunci inovasi dalam forum ini akan memberikan kita ide dan inovasi baru yang akan mendorong terobosan-terobosan di masa depan,” tukas Semuel.

    Sumber : indonesia.go.id

    Berita Terkait

    Daya Saing Digital Indonesia

    Indonesia meraih posisi ke-45 dunia pada peringkat daya saing digital. Sebuah bukti keberhasilan dan pengakuan dunia atas percepatan transfo Selengkapnya

    Cara Memperoleh KTP Digital

    Penggunaan KTP digital akan menghemat pembiayaan kartu identitas, selain dapat mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan data kependudukan. Selengkapnya

    Upaya Bersama Berantas Kejahatan Digital

    Kominfo bertekad untuk terus memberantas kejahatan keuangan digital yang kian marak dan semakin canggih. Mulai dari pinjol ilegal sampai pen Selengkapnya

    Memenuhi Layanan Digital hingga Pelosok

    Pemerintah tetap berkomitmen melanjutkan semua proyek teknologi infomasi dan komunikasi (TIK), termasuk pembangunan base transceiver station Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA