FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    30 08-2022

    1284

    Kontrak Pekerjaan IKN Mulai Diteken, LKPP: Momentum Percepat Pemerataan Ekonomi

    Kategori Artikel GPR | andr045

    Kepala LKPP Abdullah Azwar Anas saat menjelaskan pemaparan terkait pembangunan infrastruktur IKN

    Jakarta - Pemerintah menggelar prosesi penandatanganan kontrak secara simbolis terkait pekerjaan pembangunan infrastruktur ibu kota negara (IKN) di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Senin (29/8/2022).

    Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas yang hadir dalam acara itu mengapresiasi progres yang sudah tercapai hingga saat ini, dan mendukung pembangunan IKN bukan hanya pembangunan fisik semata, namun juga mempersiapkan tumbuhnya titik-titik ekonomi baru.

    “Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, LKPP telah menerbitkan Peraturan LKPP terkait pedoman penyediaan infrastruktur dan pengadaan barang/jasa IKN yang semangat utamanya adalah pro produk dalam negeri (PDN) dan usaha mikro-kecil/UMK serta koperasi,” ujar Anas.

    LKPP mengapresiasi Kementerian PUPR yang telah berkomitmen mengakomodasi dan mengoptimalkan PDN dan UMK-Koperasi dalam pembangunan IKN ke depannya.

    “Misalnya marmer tidak perlu dari luar negeri. Lalu AC, lampu, dan sebagainya yang digunakan di IKN, harus produk dalam negeri. Ini sesuai arahan Presiden Jokowi, termasuk harus melibatkan UMKM-UMKM dan pelaku usaha Kalimantan,” jelas Anas. 

    Satu hal yang juga menjadi catatan penting dalam Peraturan LKPP terkait pengadaan di IKN, tegas Anas, adalah semangat keberpihakan kepada PDN dan UMK-Koperasi. 

    “Ini sekaligus menjadi bukti bahwa, sekali lagi, pembangunan IKN Nusantara bukan semata-mata soal pemindahan fisik ibukota, tetapi yang jauh lebih penting: transformasi paradigma tentang Indonesia Maju yang inklusif, termasuk dalam hal pengadaan barang/jasanya yang memberi dampak ke pemerataan ekonomi melalui PDN dan UMK-Koperasi,” jelas Anas.

    Anas juga menyampaikan bahwa pembangunan IKN bisa menjadi momentum pengungkit Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan ekonomi di tengah pandemi covid-19.

    “Kita harus optimistis. Saat ini pemulihan ekonomi berjalan on the track. Pengendalian inflasi, kinerja nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi Indonesia masuk jajaran yang terbaik di Asia. Ini momentum, menyuntikkan semangat bagi kita untuk menjadikan IKN sebagai daya dongkrak untuk mewujudkan pemerataan ekonomi, ekonomi yang inklusif, ekonomi yang Indonesia Sentris,” papar Anas.

    Anas menambahkan, saat ini LKPP terus mempercepat pengembangan e-Katalog. Telah ada 843.145 produk tayang di e-Katalog. Jumlah penyedia skala kecil-menengah telah mencapai 12.740 pelaku usaha, sudah melampaui penyedia skala besar yang mencapai 5.809 pelaku usaha. (riz/dhi)

     

    Berita Terkait

    Perlindungan UMKM, Program Pemulihan Ekonomi Nasional

    Eksistensi Covid-19 di Indonesia sudah memasuki bulan ketiga. Yang mulanya menyerang kesehatan, kini merambat hingga masalah perekonomian. Selengkapnya

    Relaksasi Kebijakan untuk Ketahanan Ekonomi Nasional

    Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi masih akan melambat pada tahun 2019, kebijakan normalisasi moneter di Amerika masih aka Selengkapnya

    Peringatan Hari Batik Nasional, Seskab: Batik Jadi Perekat Sekaligus Simbol Persatuan

    Batik merupakan perekat bangsa sekaligus menjadi simbol persatuan. Dengan berbatik, tidak ada lagi strata sosial, kaya maupun miskin, karena Selengkapnya

    Komite Nasional Keuangan Syariah Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia

    Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA