Solstis Sebabkan Matahari Berhenti Terbit, Itu Hoaks!
Klaim fenomena solstis menyebabkan matahari berhenti terbit dan terbenam, yang kemudian akan berbalik arah adalah tidak benar. Faktanya, inf Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo – Beredar di media sosial Twitter konten unggahan yang menyebut adanya fenomena VAIDS yang disebabkan oleh vaksinasi Covid-19.
Konon, VAIDS sendiri merupakan gabungan dari Vaksin dan AIDS, atau Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome (VAIDS), di mana vaksin Covid-19 disebut dapat menyebabkan AIDS.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari reuters.com, klaim adanya kasus AIDS yang disebabkan oleh vaksinasi Covid-19, atau “VAIDS” seperti yang diklaim dalam unggahan tersebut, sama sekali tidak berdasar. Istilah VAIDS sendiri juga tidak ada dalam dunia medis.
Stephen Gluckman, MD, seorang Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, mengatakan "VAIDS" sama sekali bukan kondisi nyata, tidak ada bukti imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.
Sementara itu, Donna Farber, Kepala Divisi Ilmu Bedah dan Profesor Mikrobiologi & Imunologi di Universitas Columbia mengatakan, “Tidak ada fenomena yang saya ketahui tentang sindrom imunodefisiensi yang diinduksi oleh vaksin. Ini bukan sindrom yang nyata”.
Farber juga menjelaskan vaksin tidak mungkin menyebabkan defisiensi imun.
“Sebaliknya, vaksin merangsang sel kekebalan untuk diaktifkan, membelah serta menghasilkan molekul seperti antibodi dan faktor larut untuk mengenali patogen dan membersihkannya dari tubuh,” jelasnya.
Berikut laporan harian isu hoaks, disinformasi dan misinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Kamis (17/02/2022):
Klaim fenomena solstis menyebabkan matahari berhenti terbit dan terbenam, yang kemudian akan berbalik arah adalah tidak benar. Faktanya, inf Selengkapnya
Konon, pernyataan tersebut diklaim tersiar melalui ANTARA TV sebagai kanal audio visual Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA. Selengkapnya
Ternyata klaim PT Pos Indonesia bagikan subsidi ekonomi nasional Rp2 juta tidak benar. Selengkapnya