FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    27 01-2022

    2422

    Indonesia Cetak Sejarah Ciptakan Masa Depan Dunia Bidang Digital di G20

    Kategori Artikel | doni003
    - (antarafoto)

    Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi, yang juga Co-Chair Digital Digital Economy Working Group (DEWG) G20 2022 menjelaskan sejarah ini diciptakan melalui ide-ide baru yang dihadirkan dalam Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG).  

    “Allan Kay (pionir komputer personal) mengatakan bahwa the best way to predict the future is to invent it, jadi Indonesia saat ini sedang dalam proses menciptakan masa depan, menciptakan ide-ide baru untuk masa depan ruang digital di dunia,” jelas Juru Bicara Kominfo dalam acara Sofa Talk-Digital Economy Working Group “Kepemimpinan Indonesia Dalam Isu Digital Di Forum G20” di Jakarta pada Rabu (26/1/2022).

    Acara ini juga turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Kementerian Kominfo yang juga Chair DEWG G20 2022, Mira Tayyiba.

    Menurut Dedy, sejarah yang ditorehkan Indonesia dalam G20 adalah menjadi negara berkembang pertama di Asia Tenggara yang memimpin kelompok kerja (working group) di forum negara-negara ekonomi besar dunia ini.

    Sebelum ada working group, katanya, pembahasan awal sebelum dilakukan pertemuan (meeting) tingkat Menteri adalah melalui gugus tugas (task force), yang merupakan forum informal yang hanya membicarakan di tatar kesepahaman bersama.

    Pembentukan working group telah diinisiasi dan diperjuangkan Indonesia sejak 2019 lalu, sehingga menjadi sejarah ketika berhasil dibentuk dan dipimpin langsung untuk pertama kalinya.

    “Indonesia yang memperjuangkan (pembentukan working group), jadi Indonesia adalah negara pertama yang memimpin kelompok kerja ekonomi digital di forum G20 (2022),” imbuhnya.

    Lebih lanjut Dedy menuturkan, DEWG juga mengusung tiga tema konkrit yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, Pertama adalah konektivitas dan pemulihan pascapandemi termasuk konektivitas antar manusia.

    Di dalam konektivitas itu, salah satunya membahas bagaimana cara pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bertahan ditengah terpaan pandemi COVID-19 dengan bantuan platform digital. 

    "Banyak UMKM mengalami kesusahan karena pandemi, setelah jualan online itu bisa bertahan," tuturnya.

    Kedua, adalah kecakapan digital dan literasi digital (digital skill and digital literacy), yakni bagaimana menggeser tujuan aktivitas di media sosial, dari awalnya untuk hiburan menjadi lebih produktif. 

    Ketiga, adalah arus data lintas negara (Cross Border Data Flow) yang diperkirakan akan menjadi lebih sulit karena melibatkan banyak negara di dalamnya. 

    Contohnya adalah, memperkecil penyalahgunaan data pribadi, mengantisipasi serangan keamanan siber dan hal-hal terkait lainnya karena data mengalir lintas negara.

    “Indonesia saat ini sedang mendorong adanya suatu kesepakatan bagaimana negara-negara G20 bersepakat untuk perlindungan data kita,” pungkas Dedy.

    Sumber: indonesia.go.id

    Berita Terkait

    Menjawab Tantangan Masa Depan Media Penyiaran

    Asia Media Summit 2023 menjadi kesempatan baik untuk merumuskan tantangan media penyiaran, membahasnya bersama-sama, serta bergotong royong Selengkapnya

    Blokir Situs, Sehatkan Ruang Digital

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memutus akses sejumlah website yang terindikasi melanggar hukum dan berdampak negatif terha Selengkapnya

    Petikan Sasando Menyapa Dunia di Pertemuan Ketiga DEWG G20 Labuan Bajo

    Lantunan lagu Tanah Airku dan Bolelebo yang diiringi oleh petikan alat musik khas Nusa Tenggara Timur (NTT), Sasando, menyapa delegasi Perte Selengkapnya

    Empat Langkah Pemerintah Sukseskan Migrasi ke TV Digital

    Survei internal Kementerian Kominfo mengungkapkan, lebih dari 60 persen masyarakat siap beralih dari TV analog ke digital. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA