FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    19 12-2021

    1162

    Wapres Ingatkan Persatuan dan Pemberdayaan Umat

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo – Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kesepakatan. Masalah hubungan antara agama dan negara, Islam dan Pancasila sudah selesai dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila. Tidak perlu ada perdebatan tentang dasar negara, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana umat Islam sebagai mayoritas di negara ini dapat menjaga persatuan dan meningkatkan pemberdayaan. Hal ini diungkapkan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka Muktamar Wahdah Islamiyah secara virtual pada Minggu (19/12/2021).

    “Ke depan yang justru harus kita lakukan adalah, bagaimana menjaga umat (Himayatul Ummah) yang merupakan mayoritas dari bangsa ini dan penguatan atau pemberdayaan umat (Taqwiyyatul Ummah) yang sampai sekarang masih dalam posisi yang lemah,” ujar Wapres.

    Menjaga umat, lanjut Wapres, perlu dilakukan untuk menghindarkan umat Islam dari pemikiran yang menyimpang (Al afkaarul munharifah) melalui cara-cara yang santun dan damai sesuai dengan prinsip ajaran Islam wasathiyah yang kita anut bersama. Sedangkan, memberdayakan umat, diperlukan agar umat menjadi kuat, baik dari segi pendidikan maupun ekonomi.

    “Salah satu upaya yang harus kita lakukan adalah memperbanyak para pengusaha umat dengan membangun pusat-pusat inkubasi di berbagai daerah dan menaik-kelaskan para pengusaha mikro dan kecil. Dan kita semua tahu bahwa para Da’i disamping sebagai pendakwah juga mereka para pedagang,” terang Wapres.

    Wapres berharap Wahdah Islamiyah sebagai salah satu Ormas Islam Nasional yang selama dua dekade ini telah konsisten mengusung Persatuan Islam, dapat terus bersinergi bersama Pemerintah dan masyarakat, terutama dalam membangun umat yang berilmu sekaligus beriman.

    “Ilmu dan takwa tidak boleh kita pisahkan, ibarat dua sisi mata uang. Penguasaan ilmu pengetahuan yang benar justru akan semakin menuntun kita pada keimanan. Keduanya merupakan pegangan setiap insan dalam mengarungi kehidupan di tengah berbagai tantangan zaman,” pesan Wapres.

    Senada dengan hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, sebelumnya juga mengatakan bahwa penting untuk meningkatkan jumlah cendekiawan muslim di Indonesia. Namun, kemurnian ilmu yang diperoleh, harus berasal dari sumber yang terpercaya.

    “Jangan hanya belajar dari Uztad Google, atau dari Uztad Medsos, ilmu agama itu harus berasal dari yang sudah teruji,” ujar Mahfud.

    Selain Wapres dan Menko Polhukam, pembukaan Muktamar Wahdah Islamiyah ini juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

    Sementara itu, Wapres K.H Ma’ruf Amin didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wakil Presiden Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. 

    Berita Terkait

    Diakui Dunia, Wapres Tekankan Manfaat Ekonomi Syariah Berdampak Nyata ke Masyarakat

    Pemerintah bersama seluruh elemen bangsa mempunyai tugas besar untuk melanjutkan pembangunan kesejahteraan yang berdampak nyata bagi masyara Selengkapnya

    Wapres Harapkan Media Terus Bantu Pemerintah Jaga Kondusivitas Situasi Pascapemilu

    Situasi pasca-Pemilu 2024 relatif lebih sejuk jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu yang diwarnai banyak demonstrasi khususnya saat pela Selengkapnya

    Wapres Dukung Program Satu Juta Penyuluh Kemitraan UMKM Berbasis Syariah

    Wapres meminta KPPU untuk membenahi segala hal yang dapat mengganggu kelancaran proses kerja. Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Potensi Demografi dan Tantangan Indonesia

    Menurut Presiden, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia p Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA