FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 12-2021

    1846

    Bangun Ekonomi Digital, Generasi Muda Jadi Game Changer

    Kategori Berita Pemerintahan | adhi004
    Penjahit menggunakan metode transaksi nontunai QRIS di Pasar Santa, Jakarta, Senin (6/12/2021). Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menyebutkan hingga per akhir November 2021, sebanyak 2.055.964 unit usaha (merchant) di Ibu Kota telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam digitalisasi transaksi. - (antarafoto)

    Jakarta Pusat, Kominfo - Perubahan perilaku masyarakat ke arah Less Contact Economy diperkirakan akan berlanjut dan memiliki kontribusi yang besar pada pertumbuhan ekonomi di masa depan. Komposisi masyarakat juga akan didominasi oleh anak-anak muda, para digital-natives yang adaptif terhadap perubahan teknologi, dan akan menjadi penopang konsumsi global di masa depan.

    Hal itu menjadi peluang khususnya bagi para Kader IPNU sebagai generasi muda untuk bersama-sama mempercepat akselerasi transformasi digital di berbagai sektor, sehingga dapat berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi.

    “Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang bersama-sama dengan seluruh tatanan masyarakat dalam mendukung upaya Pemerintah untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul dan masyarakat yang berdaya saing. Semoga acara ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam Latihan Kepimpinan Nasional (LAKNAS) IPNU yang bertajuk Kepemimpinan dan Upaya Membangun Perekonomian Negara di Era Digital dan Society 5.0, yang dilakukan secara virtual, Senin (6/12).

    Mengutip studi  Google Temasek dan Bain and Company (2021), Menko Airlangga menunjukkan bahwa pada tahun 2020 yang lalu, sekitar 350 juta orang penduduk di ASEAN telah memanfaatkan layanan ekonomi digital.

    "Dimana 60 juta diantaranya merupakan pelanggan baru sejak merebaknya pandemi Covid-19. Kondisi ini menandai adanya pergeseran lanskap perekonomian global menuju tatanan ekonomi yang baru, dimana peranan ekonomi digital akan semakin dominan," jelasnya.

    Menurut Menko Perekonomian, potensi ekonomi digital Indonesia tentunya didukung oleh sejumlah faktor, antara lain total penduduk yang terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 191,08 juta atau 70,7%.

    "Dari sisi digital user, jumlah mobile connection di negara saat ini mencapai 345,3 juta (125,6% dari total populasi) dengan rata-rata waktu yang dihabiskan orang untuk berselancar di internet selama 8 Jam 52 Menit. Sepanjang tahun 2020, trafik internet mengalami peningkatan 15-20%," jelasnya. 

    Di samping itu, kini telah muncul juga gelombang teknologi baru, antara lain artificial intelligence, IoT, blockchaincloud computing, dan jaringan 5G. Teknologi AI bahkan telah diberdayakan dan semakin banyak diadopsi di berbagai aplikasi, mulai dari tugas sehari-hari yang sederhana, smart assistant, dan keuangan.

    "Hingga perintah yang sangat spesifik seperti control operations, dan pengamanan data. Pemanfaatan AI diyakini akan dapat meningkatkan efisiensi bisnis, produktivitas dan mendorong inovasi di berbagai sektor," ungkap Menko Airlangga.

    Bonus demografi yang diproyeksikan akan dimiliki di tahun 2030, nantinya akan membuat mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi Z dan Milenial yang berusia 8 s.d. 39 tahun. Ini artinya, para Kader IPNU sebagai generasi saat ini akan terlibat didalamnya. Kemampuan dan keunggulan digital-natives yang dimiliki generasi ini harus terus diasah.

    Selain itu, generasi ini juga harus berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, dan inovatif agar dapat berdaya saing memasuki era society 5.0. Keahlian SDM dalam memanfaatkan teknologi menjadi modal penting untuk menghadapi era society 5.0.

    Berbagai inisiatif dalam mendorong pemanfaatan ekonomi digital untuk kepentingan masyarakat telah dilakukan oleh pemerintah, seperti pembentukan Roadmap E-Commerce Indonesia 2017-2019, White Paper on Digital for Future Economy, Indonesia Digital Roadmap 2021-2024, Making Indonesia 4.0, Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025/BSPI 2025 dan Action Plan Inovasi Keuangan Digital 2020-2024.

    “Saya berharap melalui kegiatan ini, akan terlahir generasi muda berjiwa pemimpin yang berkarakter dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu menjadi game changer yang mampu merespon segala tantangan dan persoalan khususnya dalam upaya membangun perekonomian nasional di era digital saat ini,” ujar Menko Airlangga.

    Berita Terkait

    Kolaborasi untuk Akselerasi Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi

    Visi Indonesia Emas 2045 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dimana Indonesia perlu mengubah pende Selengkapnya

    Jaga Kondusifitas, Menko Polhukam Imbau Media Cegah Sebar Hoaks

    Pemerintah terus berkoordinasi untuk melakukan langkah antisipasi pengamanan di bidang informasi dan komunikasi pasca pemungutan suara Pemil Selengkapnya

    Digitalisasi UMKM Jadi Kunci Optimalkan Bonus Demografi

    UMKM tentunya akan memiliki peranan besar dalam mengkapitalisasi bonus tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Selengkapnya

    Akselerasi Sektor Ekonomi Digital, Indonesia Dapat Pujian Bank Dunia

    Indonesia menjadi sebuah model emerging country yang pertumbuhannya baik. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA