FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    06 07-2021

    1123

    Pemerintah Siapkan Skenario Penanganan Lonjakan Kasus Covid-19

    Kategori Berita Pemerintahan | doni003
    Personel kepolisian Satlantas Polres Demak melaksanakan operasi penyekatan PPKM Darurat di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (06/07/2021). Polres Demak secara berkala melakukan operasi penyekatan di sejumlah titik jalan protokol dan pemeriksaan kelengkapan syarat melintas luar kota sesuai aturan PPKM Darurat Jawa-Bali guna menekan lonjakan kasus Covid-19 - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Pemerintah menyiapkan dan menyusun skenario untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang terus meningkat setiap harinya. Hingga saat ini, angka kasus konfirmasi Covid-19 harian sempat mencapai rekor 29 ribu kasus per hari.

    “Angka ini bisa akan terus naik seperti hari kemarin 29 ribu, bisa saja mungkin kita nanti sampai ke 40 ribu atau lebih. Oleh karena itu, skenario-skenario untuk menghadapi itu telah kita lakukan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers secara virtual usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo melalui konferensi video di Jakarta, Selasa (06/07/2021).

    Luhut menjelaskan bahwa skenario yang disiapkan pemerintah mencakup kesiapan pemenuhan kebutuhan oksigen, rumah sakit, hingga obat-obatan yang dibutuhkan. Selain itu, pemerintah juga membuka komunikasi dengan sejumlah negara sahabat seperti Singapura dan Republik Rakyat Tiongkok untuk membantu Indonesia jika dibutuhkan.

    “Jadi sebenarnya semua secara komprehensif sudah kita lakukan,” imbuhnya.

    Terkait kebutuhan suplai oksigen, pemerintah juga telah membuat perhitungan apabila terjadi peningkatan kasus Covid-19 harian hingga mencapai angka 50-70 ribu kasus. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen bagi keperluan medis, pemerintah pun mendatangkan oksigen dari sejumlah sumber, antara lain dari Morowali, Sulawesi Tengah, sebanyak 21 ISO tank yang sudah sampai di Jakarta kemarin (05/07/2021).

    Selain itu, pemerintah juga mengarahkan oksigen dari industri untuk digunakan 100 persen bagi kebutuhan medis sampai dua minggu ke depan. Tambahan pasokan oksigen ini diharapkan bisa membantu pasien bergejala berat yang sedang diisolasi dan dirawat secara intensif.

    “Kita arahkan supaya oksigen ini murni menolong orang yang diisolasi dan rawat intensif. Sedangkan yang ringan itu kita akan gunakan apa yang disebut oksigen konsentrator,” jelas Luhut.

    Dari sisi kebutuhan rumah sakit, Kementerian Kesehatan juga terus menyiapkan tambahan ruang isolasi dan ruang perawatan bagi pasien Covid-19 yang bergejala. Salah satu lokasi yang akan digunakan sebagai rumah sakit darurat antara lain Asrama Haji Pondok Gede yang akan segera beroperasi mulai Kamis (08/07/2021) ini.

    “Saya kira Menkes juga sudah menyiapkan seperti ICU misalnya Rumah Sakit Asrama Haji di Pondok Gede. Kemarin Presiden sudah meninjau ke sana juga, itu dalam dua hari ke depan sudah siap hari Kamis dan itu akan bisa menampung lebih dari 800 pasien,” paparnya.

    Kurangi Mobilitas

    Pemerintah terus memantau tingkat mobilitas masyarakat di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dimulai sejak 3 Juli 2021 lalu. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa PPKM Darurat dilaksanakan dengan baik sehingga diharapkan bisa menekan laju kasus konfirmasi Covid-19 harian yang terus meningkat.

    Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut bahwa untuk menurunkan kasus konfirmasi harian, dibutuhkan pengurangan mobilitas warga minimal sebanyak 30 persen. Lebih baik lagi jika penurunan mobilitas tersebut bisa mencapai angka 50 persen.

    “Jadi kita berharap kalau bisa dalam minggu ini kita sudah dekat 50 (persen), saya kira minggu depan kita akan mulai lihat flattening, kemudian kita akan melihat secara perlahan dia (kasus Covid-19) mulai menurun,” ujar Luhut.

    Menurut Luhut, pemantauan mobilitas warga selama PPKM Darurat ini dilakukan melalui Facebook Mobility, Google Traffic, dan Night Light dari NASA. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, lanjut Luhut, telah terjadi penurunan mobilitas masyarakat meskipun masih belum signifikan.

    “Ini saya kira sudah jalan dan kalau Anda lihat sudah terjadi penurunan mobilitas, namun masih jauh dari yang kita harapkan. Jatim serta Bali masih terlihat paling rendah dan kita akan dorong supaya itu lebih jalan,” jelasnya.

    Luhut juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus konsisten menerapkan PPKM Darurat. Penyekatan mobilitas masyarakat yang dilakukan aparat diharapkan bisa dipatuhi oleh seluruh warga demi kebaikan semua pihak. Karena menurutnya, tingkat mobilitas masyarakat berkolerasi erat dengan jumlah kasus Covid-19.

    “Kita akan tetap melakukan konsisten mengenai PPKM Darurat diterapkan dan penyekatan mobilitas terus dilakukan dan harap warga patuh karena ini ujung-ujungnya pada keselamatan kita semua,” tandasnya.

     

    Berita Terkait

    Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat

    Presiden menyatakan bahwa pemerintah akan mendukung proses transisi dari pemerintah saat ini kepada pemerintah yang akan datang. Selengkapnya

    Berantas Judi Online, Pemerintah Terapkan Langkah Holistik

    Sesuai dengan kewenangan, dari akhir tahun 2023 hingga Maret 2024 OJK telah melakukan pemblokiran sekitar 5.000 rekening yang terindikasi te Selengkapnya

    Semboyan Kemajemukan Sulut Sejalan dengan Prinsip Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

    Semboyan “Torang Samua Basudara”, betul-betul dijadikan semangat untuk mendorong pembangunan daerah oleh seluruh masyarakat dan jajaran Selengkapnya

    Pemerintah Dukung Pembentukan Ekosistem Startup di Kawasan IKN

    Untuk memperkuat digitalisasi yang menjadi bagian penting dari ekosistem startup, Kemenparekraf telah mempersiapkan berbagai program yang di Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA