FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    11 05-2021

    1452

    Silaturahmi Tetap Hangat dengan Lebaran Digital

    Kategori Artikel | doni003

    Kebijakan pemerintah yang melarang masyarakat mudik menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah kali ini semata demi menekan penyebaran angka kasus Covid-19. Sejak 22 April 2021, aparat pemerintah pusat dan daerah telah menyiagakan personel di setiap jalur perbatasan kota serta meniadakan dan mengatur jadwal seluruh moda transportasi umum. 

    Oleh karena itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengajak seluruh masyarakat untuk tidak mudik dan melakukan silaturahmi fisik ke kampung halaman saat merayakan Idulfitri 1442 Hijriah. Sebagai gantinya, Menkominfo mengajak silaturahmi secara virtual, melalui ruang digital yang saat ini sudah marak dipergunakan dalam berbagai kesempatan.

    "Kita canangkan bersama-sama melakukan lebaran tahun ini sebagai lebaran digital. Lebaran digital itu keren," ajaknya, dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 "Jaga Keluarga, Tidak Mudik", yang digelar secara virtual dari Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (5/5/2021).

    Dalam mewujudkan lebaran digital, Menteri Johnny menyatakan, Kementerian Kominfo akan memastikan jaringan telekomunikasi berkualitas dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di berbagai wilayah. Caranya dengan menggandeng sejumlah operator layanan telekomunikasi seluler, Kementerian Kominfo akan menyediakan trafik paket data (bandwith) yang sangat besar. Semua itu, menurut Menkominfo, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tengah melakukan lebaran virtual melalui aplikasi-aplikasi daring yang ada.

    Setidaknya ada sejumlah aplikasi media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan silaturahmi secara digital. Beberapa di antaranya sudah tersedia di gawai yang dimiliki publik tanah air. Berikut ini beberapa di antaranya. Silakan mencoba.

    1. WhatsApp. Aplikasi ini pasti sudah familiar bagi hampir sebagian besar pengguna smartphone. Selain untuk berkirim pesan teks atau menelepon, aplikasi messenger ini juga menyediakan fitur video call. Seiring dengan meningkatnya penggunaan layanan video call conference, WhatsApp menambah kapasitas jumlah peserta hingga bisa menampung 50 orang dalam sekali panggilan video. Fitur ini sebelumnya hanya bisa menampung delapan orang dan kini semakin mempermudah untuk bersilaturahmi virtual ke keluarga besar.

    2.  Messenger. Aplikasi yang masih bersaudara dengan WhatsApp ini juga bisa menjadi alternatif untuk bersua virtual lewat smartphone. Fitur terbaru messenger room yang ada di aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk membuat ruang panggilan video secara gratis yang bisa menampung hingga maksimal 50 orang. Facebook, perusahaan pembuatnya, kini terus melakukan pembenahan sehingga mungkin saja belum semua pengguna bisa menikmati layanan video call dalam jumlah banyak.

    3.  Google Duo. Google Duo juga bisa menjadi pilihan lain untuk tetap bisa bersilaturahmi secara digital bersama keluarga pada momen lebaran tahun ini. Aplikasi ini baru saja telah meningkatkan jumlah peserta dalam panggilan videonya dari delapan menjadi 12 orang. Google Duo sangat menguntungkan jika kamu adalah pengguna smartphoneAndroid, karena aplikasi ini biasanya sudah terpasang secara otomatis sehingga tidak perlu repot untuk mengunduhnya.

    4.   Google Hangouts. Aplikasi ini sejatinya bisa dipakai untuk video call hingga 250 orang melalui perangkat smartphone atau maupun website. Kalau ingin mengakses layanan ini melalui ponsel, maka unduh aplikasi Google Hangouts Meet terlebih dahulu. Jika ingin mengakses lewat website, perlu masuk ke situs Google Meet.

    5.   Facetime.  Pengguna produk Apple pasti tidak asing lagi dengan aplikasi yang satu ini.Facetime merupakan aplikasi panggilan video untuk produk ekosistem Apple seperti iPhone, iPad, dan iPod Touch.

    Demikian pilihan-pilihan aplikasi media sosial yang bisa dipakai disesuaikan dengan kemampuan gawai yang dimiliki. Bisa juga saling berkirim postcard digital dalam bentuk motiongraphic, membuat meme ucapan lebaran atau membuat vlog pendek berdurasi 2-3 menit.

    Hari Belanja Buatan Indonesia (BBI)

    Menyampaikan bingkisan kepada keluarga maupun para sahabat serta kaum tak mampu saat Hari Raya Idulfitri merupakan tradisi yang tidak boleh dilewatkan. Oleh karena itu, pemerintah mendorong Hari Belanja Buatan Indonesia (BBI) di platform dagang digital dimulai 5 Mei sampai 13 Mei 2021. Para e-commerce dan pemerintah bekerja sama untuk mensubsidi ongkos kirim (ongkir) barang produk Indonesia pesanan konsumen sampai Rp20 ribu. Belanja kebutuhan lebaran lewat e-commerce lebih aman di masa pandemi ini.

    Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berkata, "Jika mengakses di halaman utama produk Indonesia akan diberikan diskon ongkir Rp20 ribu sampai gratis ditambah diskon-diskon lain agar pacu konsumsi dan pertumbuhan ekonomi juga."

    Ada ribuan produk yang bisa dibeli selama Hari BBI 2021 yang diikuti lebih dari 70 e-commerce di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah Tokopedia, Blibli, Shopee, Lazada, Bukalapak, JD.ID, Bhinneka, Gojek, dan Grab. Para e-commerce besar ini tidak hanya menyediakan gratis ongkir, mereka juga memberikan diskon lain berupa potongan harga atau cashback.

    Kondisi pandemi Covid-19 memang memaksa masyarakat merayakan Idulfitri 1442 Hijriah di rumah masing-masing. Namun berkat keajaiban teknologi digital, silaturahmi dan rasa kangen yang dipisahkan oleh jarak maupun waktu menjadi amat dekat dan tetap hangat. 

    Sumber

    Berita Terkait

    Merasakan Lorong Transformasi Digital DTE

    Digital Transformation Expo merupakan ajang untuk menampilkan keragaman berbagai kemajuan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital Indonesi Selengkapnya

    Empat Langkah Pemerintah Sukseskan Migrasi ke TV Digital

    Survei internal Kementerian Kominfo mengungkapkan, lebih dari 60 persen masyarakat siap beralih dari TV analog ke digital. Selengkapnya

    Survei Menunjukkan Publik Makin Paham TV Digital

    Sosialisasi program ASO tak hanya menyasar kelompok miskin, tapi juga 22 juta rumah tangga mampu yang masih memiliki TV analog. Selengkapnya

    Kolaborasi Mencetak Talenta Digital Nasional

    Dengan program Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Leadership Academy (DLA), Indonesia akan menunjukkan pada delegasi Sidang Kedua Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA