FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    26 04-2021

    1094

    Jaga Momentum Positif Pengendalian Pandemi

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Petugas kepolisian berpakaian badut polisi menunjukkan brosur dilarang mudik saat pengetatan mudik di jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah, Senin (26/4/2021). Pengetatan jalur mudik di jalur Pantura oleh TNI/Polri dan Dinas Perhubungan Kota Tegal dengan memberikan himbauan tentang protokol kesehatan, membagikan masker dan brosur tata tertib lalu lintas tersebut untuk mengantisipasi adanya pemudik awal terkait larangan mudik oleh pemerintah. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengajak seluruh pihak untuk menjaga momentum positif penanganan pandemi di Indonesia. Dalam beberapa waktu belakangan, laju penyebaran pandemi di Indonesia relatif terkendali di mana kondisi kasus aktif secara nasional saat ini berada pada posisi 6,12 persen dengan angka kesembuhan di tingkat 91,16 persen.

    Hal itu disampaikan oleh Doni saat memberikan keterangan pers bersama Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/04/2021), selepas mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.

    “Mari kita jaga momentum keberhasilan yang telah kita raih. Ini bukan pekerjaan satu-dua institusi, tapi ini adalah pekerjaan besar bangsa kita. Oleh karenanya mari sama-sama kita jaga agar kita bisa mempertahankan kondisi sekarang ini,” ujarnya.

    Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa saat ini tingkat fatalitas akibat Covid-19 di Indonesia masih berada di atas rata-rata global. Selain itu, belakangan ini juga terdapat kecenderungan peningkatan kasus penularan di sejumlah daerah.

    Untuk itu, Doni mengajak pemerintah daerah beserta elemen terkait pendukungnya untuk meningkatkan kewaspadaan dengan lebih mengarahkan kedisiplinan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Dalam hal ini, aparat satuan tugas penanganan Covid-19 di daerah, utamanya dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP dapat hadir di titik-titik yang diperkirakan dapat menimbulkan kerumunan dan mengingatkan warga untuk patuh terhadap protokol kesehatan.

    Selain itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 juga meminta masyarakat untuk menangguhkan niat untuk mudik ke kampung halaman pada momen Idulfitri tahun ini. Belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, tiap libur panjang akan selalu diikuti dengan peningkatan kasus Covid-19 yang juga menyebabkan bertambahnya pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

    “Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahmi secara virtual. Mohon berkenan posko-posko yang ada di tiap daerah bisa memberi kesempatan kepada yang mungkin belum memiliki fasilitas untuk berkomunikasi secara virtual untuk bisa difasilitasi,” tuturnya.

    Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Perhubungan, sebelum peniadaan mudik diberlakukan, sebanyak 33 persen masyarakat menyatakan niat untuk mudik ke kampung halaman. Setelah kebijakan peniadaan mudik diberlakukan, jumlah tersebut berhasil turun ke angka 11 persen. Kemudian, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan langsung kebijakan tersebut, jumlah tersebut kembali turun hingga ke angka 7 persen.

    “Tugas kita adalah menurunkan angka 7 persen ini menjadi lebih rendah lagi sehingga mobilitas bisa kita batasi dan kurangi yang akan bisa mengurangi penularan Covid di berbagai daerah,” ucapnya.

    Tambahan Vaksin hingga 15 Juta

    Presiden Joko Widodo telah melakukan pembicaraan tingkat tinggi dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, terkait pasokan vaksin CoronaVac dari perusahaan farmasi Sinovac. Melalui pembicaraan tersebut, Indonesia bakal memperoleh tambahan dosis vaksin dari Sinovac sebanyak 10 hingga 15 juta dosis pada April hingga Mei mendatang.

    “Alhamdulillah, Bapak Presiden sudah melakukan conference call tingkat tinggi dengan pemerintah Tiongkok dan hasilnya bagus sehingga di bulan ini kita mendapatkan (tambahan) vaksin dari Sinovac. Ada tambahan vaksin Sinovac yang akan masuk antara 10 sampai 15 juta untuk bulan April dan Mei,” ujar Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, yang memberikan keterangan pers bersama Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.

    Selain itu, kabar baik juga diperoleh melalui renegosiasi pemerintah dengan pihak GAVI di mana Indonesia juga akan memperoleh tambahan dosis vaksin melalui skema multilateral tersebut. Menteri Kesehatan turut mengabarkan bahwa malam nanti sebanyak 3,8 juta dosis vaksin dari AstraZeneca akan tiba di Indonesia.

    “Bu Menlu sudah merenegosiasi dengan GAVI, kita juga mendapat tambahan vaksin dari GAVI. Jadi rencananya akan datang nanti malam 3,8 juta vaksin dari AstraZeneca dalam skema GAVI. Bulan depan akan datang lagi dua kali 3,8 juta,” tuturnya.

    Dengan datangnya sejumlah dosis vaksin Covid-19 tersebut ke Indonesia, maka pemerintah akan kembali melakukan percepatan vaksinasi massal setelah sebelumnya sedikit mengurangi intensitas pemberian vaksin dalam rangka menjaga ketersediaan stok vaksin di dalam negeri.

    “Pesan saya ke seluruh jajaran kepala daerah, yuk kita suntikkan lagi. Kemarin agak kita rem sedikit karena suplainya kurang. Tapi sekarang suplai untuk bulan Mei akan cukup banyak, untuk itu segera akan kita kembalikan pace penyuntikannya seperti semula,” ucapnya.

    Berita Terkait

    Lewat Digitalisasi, Pemerintah Perkuat Pengawasan dan Berantas Korupsi

    Menteri Anas menyampaikan bahwa tidak ada cara yang lebih cepat untuk melipatgandakan pencapaian sebuah negara dan mendorong pelayanan masya Selengkapnya

    Nataru, Harga Bapok Stabil Inflasi Terkendali Pasokan Lancar

    Kemendag secara periodik terus melakukan pemantauan harga dan pasokan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP). Selengkapnya

    BBWI dan BBI Dongkrak Investasi dan Penggunaan PDN

    Indonesia memiliki potensi perjalanan wisata domestik cukup besar yang bersumber dari 276 juta jumlah penduduk. Selengkapnya

    Wapres Minta Generasi Penerus Gali Potensi dan Tingkatkan Kompetensi

    Wapres mengajak generasi muda untuk aktif menciptakan terobosan baru dan ikut serta dalam memajukan negeri. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA