FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    16 03-2021

    615

    Awas Disinformasi Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Lebih Cepat dari 2 Tahun!

    Kategori Berita Kominfo | srii003

    Jakarta, Kominfo –  Beredar sebuah informasi mengenai Vaksin Sinovac di media sosial Facebook. Konon, dinyatakan Caksin Sinovac diproduksi sebelum pandemi, oleh karena itu akan kedaluwarsa lebih cepat dari 2 tahun.

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan informasi dari liputan6.com yang menyatakan klaim itu tidak benar.

    Koordinator Program Management Office (PMO) Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPPEN), Arya Sinulingga menyatakan masa kedaluwarsa vaksin Sinovac dari pabrik memang 2 tahun. "Namun, BPOM menetapkan 6 bulan karena uji klinis yang baru dilakukan selama 6 bulan," ungkapnya.

    Menurut Arya, ke depannya penetapan masa kedaluwarsa vaksin Covid-19 akan lebih lama lagi dari 6 bulan, seiring dengan penambahanwaktu uji klinis vaksin Sinovac.

    Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Selasa (16/03/2021):

    1. [DISINFORMASI] Vaksin Sinovac Kedaluwarsa Lebih Cepat dari 2 Tahun, Diproduksi sebelum Pandemi
    2. [DISINFORMASI] Vaksinasi Covid-19 dalam Acara Gerakan 3.000 Kantong Darah Ramadhan
    3. [DISINFORMASI] Menghirup Teh Herbal Resep Afrika dapat Menyembuhkan Virus Covid-19
    4. [HOAKS] Larangan Minum Obat Jantung sebelum Vaksin Covid-19
    5. [DISINFORMASI] Video Presiden Jokowi Tegur SWI OJK karena Susahkan Rakyat di Masa Pandemi
    6. [HOAKS] Akun Facebook Mengatasnamakan Walikota Bandar Lampung
    7. [DISINFORMASI] Presiden Jokowi Menutup Seluruh Pabrik Miras di Indonesia

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Video Tips Ketahui Tingkat Kejantanan Pria

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim dalam video tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Awas Hoaks! Surat Give Away dari Polri

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunilkasi dan Informatika menemukan fakta pesan berantai yang beredar tersebut adalah hoaks. Selengkapnya

    Awas Disinformasi! KPU Terbitkan Rancangan Surat Suara Capres-Cawapres 2024

    Komisioner Komisi Pemilihan Umum August Mellaz membantah gambar tersebut dikeluarkan lembaganya. Selengkapnya

    Awas Disinformasi Aliran Dana Korupsi SYL!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari kompas.com ternyata klaim itu keliru. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA