FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    08 03-2021

    5977

    Sertifikat Vaksin Harus Disimpan Karena Tim Medis Lupa Jenis Vaksin, Awas Hoaks!

    Kategori Berita Kominfo | srii003

    Jakarta, Kominfo –  Beredar informasi melalui pesan berantai WhatsApp mengenai sertifikat vaksin Covid-19 yang diterima via WhatsApp harus disimpan untuk menghindari kesalahan pemberian jenis vaksin saat vaksin yang kedua. Konon, hal itu disebabkan lantaran tim medis tidak akan mengingat jenis atau tipe vaksin yang sudah diberikan penerima vaksin. Padahal, pemberian jenis vaksin kedua harus sama dengan vaksin yang pertama.

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan informasi itu  kurang tepat. Berdasarkan hasil koordinasi Tim Jalahoaks dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Staf Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa informasi tanggal, nomor batch hingga merek vaksin setiap penerima vaksin Covid-19 telah tercatat pada aplikasi Pcare, yakni sistem informasi satu data vaksinasi Covid-19.

    Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Senin (08/03/2021):

    1. [HOAKS] Tim Medis Lupa Jenis Vaksin yang Digunakan, Sertifikat Vaksin harus Disimpan
    2. [HOAKS] Uap Panas Hasil Rebusan Daun Jambu dapat Mengobati Covid-19
    3. [DISINFORMASI] Fondasi Tiang Tol Kelapa Gading Ambruk
    4. [DISINFORMASI] Video Penganiayaan Bayi di Bulukumba Sulsel
    5. [DISINFORMASI] Rayakan Hari Perempuan, KFC Sediakan Hadiah Bucket Ayam
    6. [HOAKS] Akun Facebook Mengatasnamakan Bupati Sukabumi

    Berita Terkait

    Beredar Beras Plastik di Malinau Kaltara? Awas Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta yang dilansir dari cekfakta.tempo.co, belum ada hasil penel Selengkapnya

    Bantuan untuk Gaza Dibuang di Mesir? Awas Hoaks!

    Faktanya video tersebut tidak ada kaitannya dengan bantuan untuk Gaza. Selengkapnya

    Wabah Pneumonia Cina Varian Baru Covid-19, Awas Hoaks!

    Faktanya, klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Kritik Presiden, Pelajar SMP Divonis 7 Tahun Penjara? Awas Hoaks!

    Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan ternyata klaim itu keliru. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA