Pepaya Bergizi Tertinggi? Awas Disinformasi!
Beredar informasi di jejaring media sosial Facebook. Konon, buah pepaya dipilih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama dua tahun berturut-t Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan vaksin Pfizer beracun dan mematikan. Hal itu disebabkan karena vaksin itu mengandung kalium klorida (potassium chloride) yang digunakan untuk suntik mati narapidana di Amerika Serikat.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa vaksin Pfizer beracun dan mematikan adalah tidak benar.
Dilansir dari kumparan.com, BPOM Amerika Serikat menyatakan setiap dosis vaksin Pfizer memang mengandung 0,01 miligram kalium klorida. Meski begitu, Profesor di Fakultas Keperawatan Purdue, Libby Richards, mengatakan bahan tersebut dipilih dengan cermat dan diawasi secara ketat untuk keamanan.
“Jumlah kalium klorida yang ditemukan dalam vaksin Pfizer sangat kecil dan dianggap sebagai jumlah yang aman,” ujarnya.
Professor Purdue juga menyebut kalium klorida ditemukan di hampir semua makanan yang kita makan, daging, buah-buahan, sereal, keripik dan susu formula.
Berikut konten isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi TIM AIS Kementerian Kominfo , Jumat (29/01/2021):
Beredar informasi di jejaring media sosial Facebook. Konon, buah pepaya dipilih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama dua tahun berturut-t Selengkapnya
Di jejaring media sosial beredar unggahan berupa gambar seorang bayi tampak menggunakan masker khusus yang diklaim sebagai masker untuk menc Selengkapnya
Beredar di media sosial, artikel hasil penelitian terkait mRna. Konon, vaksin berbasis mRna yang saat ini tengah dikembangkan dapat menyebab Selengkapnya
Di media sosial Facebook beredar konten unggahan berupa tangkapan layar dengan judul "Guru di Kota Tegal Meninggal Usai Divaksin Sinovac". Selengkapnya