FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 01-2021

    1717

    Dorong APPRI Kembangkan Komunikasi Berbasis TI

    Kategori Berita Kominfo | Yusuf

    Jakarta, Kominfo - Pandemi Covid-19 menuntut individu maupun organisasi untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan. Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktiyo, pertemuan yang biasa dilakukan dengan cara tatap muka, kini harus dilakukan melalui media digital. 

    "Masyarakat semakin terbiasa dengan gadget dan terbiasa dengan yang dinamakan work from home dan kegiatan lain yang dilakukan dengan memanfaatkan media digital. Oleh karena itu, perusahan diharapkan dapat beradaptasi dengan perubahan perilaku dari sebelemnya menjalankan aktivitas fisik menjadi virtual (daring).

    Konektivitas saat ini lebih banyak dibantu oleh teknologi informasi termasuk juga sekarang ini, consultant public relation saya kira akan banyak bergelut di bidang membangun understanding, image, dan reputasi yang berbasis impersonal. Community relations sekarang ini juga dibangun sebagai komunikasi menggunakan TIK, inilah kompetensi pertama yang dituntut menjadi keniscayaan dan kewajiban dasar kita menjalankan profesi PR,” paparnya saat menjadi pembicara dalam Webinar Asosiasi Perusahan Public Relations Indonesia (APPRI) Communication Outlook 202, dari Jakarta, Jumat (29/01/2021).

    Menurut Dirjen Widodo, banyak perusahaan sekarang ini mengalami kesulitan untuk menjalin komunikasi dengan stakeholders, konsumen, dan relasinya. Oleh karena itu, setiap PR organisasi perlu memiliki caranya sendiri dalam mengelola komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan publik, terutama dalam hal menciptakan brand perusahaan.

    “PR adalah jantung organisasi yang berperan menstimulasi publik dengan informasi. Oleh sebab itulah, maka solusi-solusi dari perusahaan PR ini menjadi penting. Model komunikasi yang menjadi basis teknologi informasi tentu mempunyai pola karakteristik yang berbeda dengan pada saat kita belum pandemi Covid-19. Ini menjadi challenge baru tetapi ini sekaligus juga menjadi peluang baru bagaimana para anggota asosiasi APPRI ini bisa memanfaatkan peluang ini,” jelasnya.

    Dalam Webinar yang diikuti praktisi komunikasi dan pranata humas dari berbagai instasi dan swasta, Dirjen IKP menjelaskan sektor komunikasi dan informasi mengalami pertumbuhan dua digit di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, situasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh para konsultan public relations menjalankan fungsi-fungsi komunikasi. 

    “Ada ruang bagi APPRI untuk dapat mengeksplor semaksimal mungkin. Rasanya saat ini menjadi penting untuk mengedepankan pekerjaan berbasis teknologi, berbasis pada kemampuan impersonal kita termasuk mengemas pesan, komunikasi, reputasi yang berbasis pada teknologi informasi,” tuturnya.

    Dirjen Widodo melanjutkan, di era digital saat ini turut membuka peluang perkembangan industri dan ekonomi kreatif di berbagai bidang bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya dan menjadi peluang bagi Indonesia untuk bisa memenangkan persaingan global. 

    “Saya yakin klien-klien Bapak/Ibu sekalian itu juga nanti adalah perusahaan-perusahaan baru, perusahaan perusahaan startup, perusahaan-perusahaan yang punya segmen dan strategi pengembangan yang baru dan inilah menjadi lahan baru juga buat para konsultan kita. Saya kira itu yang paling utama untuk bisa kita kembangkan,” paparnya.

    Wujudkan Visi Indonesia 2045

    Dalam diskusi bertema "Apa Kata 4 CEO PR Firm tentang Public Relations, Public Affairs, Digital PR dan CSR", Dirjen IKP Kementerian Kominfo berharap APPRI bisa ikut mendorong lahirnya entrepreneur-entrepreneur dan company-company Indonesia yang bangga dengan buatan Indonesia. Dari berbagai data yang juga bisa dilihat, Dirjen Widodo menyebut perkembangan teknologi startup yang berbasis pada teknologi komunikasi di Indonesia sekarang ini sedang bertumbuh. 

    “Indonesia sekarang ini juga sedang mengembangkan perusahaan-perusahaan nasional. Semangat kita adalah Bangga Buatan Indonesia. Jadi, semua dieksplor terhadap potensi kehebatan produk-produk Indonesia. Ini saya kira juga menjadi komitmen nasionalisme kita, membangun kebanggaan kita, karena targetnya satu abad Indonesia merdeka 2045, kita sudah banyak ramalkan menjadi 5 besar negara di dunia,” tegasnya.

    Oleh karena itu, guna mewujudkan Indonesia sebagai 5 besar negara di dunia, menurut Dirjen Widodo, dibutuhkan kecakapan-kecakapan para PR-nya.  “Supaya kita semua ini bisa membangun tidak sekedar tumbuh besar tapi reputasi, harga diri bangsa, dan dignity sebagai negara besar. Ini yang saya kira juga menjadi tanggung jawab kita semuanya Jadi, nanti kita tidak hanya berorientasi pada bisnis semata, tetapi juga bagaimana kita mengembangkan sumber daya manusia yang mempunyai tingkat kebanggaan bangsanya,” jelasnya.

    Usai memberi sambutan, Dirjen Widodo sekaligus meresmikan keanggotaan APPRI. “Saya meresmikan pendirian APPRI yang kuat dan mudah-mudahan sukses untuk kedepan menjadi generasi yang sangat professional, generasi yang sangat milenial membawa Indonesia menjadi negara besar di dunia dan salam sehat semuanya,” tutupnya.

    Webinar yang dihelat untuk mengetahui tantangan dunia PR memasuki tahun 2021 ini turut menghadirkan Aurellio Kaunang Co Founder PUBLICIO PR (Public Relations), Sari Soegondo Executive Director ID COMM (Public Affairs), SAM August Himmawan Director DASA STRATEGIC (CSR), Arya Gumilar General Manager SAC (Digital PR) sebagai pembicara. (hm.ys)

    Berita Terkait

    Hindari Sanksi, Kominfo Dorong Importir Penuhi Perizinan Perangkat Telekomunikasi

    Penerapan perizinan ditujukan untuk melindungi keamanan nasional atau kepentingan umum dan melindungi hak kekayaan intelektual, melindungi k Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Jangkauan Komunikasi Publik dengan Jaringan Media Center

    Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya

    Kominfo Terima Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023

    Kementerian Kominfo mendapatkan penghargaan sesuai Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Pusat. Selengkapnya

    Jaga Kualitas Layanan Telekomunikasi, Kominfo Operasikan Pusat Monitoring

    Operasional PMT bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek pelayanan telekomunikasi, pos, dan penyiaran dapat berjalan baik sesuai dengan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA