FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    13 01-2021

    488

    Kemenkes Ingatkan Nakes Penerima SMS Blast Segera Registrasi Ulang

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo - Pemerintah mulai melakukan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin buatan Sinovac. Pada saat yang sama, sejumlah pejabat, tokoh agama, organisasi profesi serta perwakilan masyarakat turut mengikuti vaksinasi.

    Sehari setelah penyuntikan kepada Presiden Joko Widodo, vaksinasi akan dilakukan serentak dan bertahap kepada tenaga Kesehatan dan tenaga penunjang Kesehatan di 34 provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari tahap awal pelaksanaan vaksinasi, Kementerian Kesehatan kembali mengirimkan SMS Blast untuk registrasi kepada 500 ribu kelompok prioritas penerima vaksinasi COVID-19 di 91 kabupaten/kota. Pengiriman SMS Blast dimulai pada Hari Selasa pukul 24.00 WIB dan masih berlangsung hingga hari ini Rabu (13/01/2021).

    ''Kita akan lakukan evaluasi malam ini berapa yang sudah masuk, kami juga sudah bisa melihat di dashboard memang saat ini kurang lebih baru sekitar 71 ribu yang melakukan registrasi dan kita tunggu sampai nanti malam, karena kan angka ini terus bergerak'' kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan dalam temu media update SMS Blast vaksinasi COVID-19 yang digelar virtual dari Jakarta, Rabu (13/01/2021).

    Evaluasi ini untuk mengetahui sejauh mana calon penerima vaksin COVID-19 melakukan registrasi dan verifikasi data. Apabila registrasi tidak dilakukan hingga batas waktu yang ditentukan, nantinya sasaran akan di data oleh petugas dari TNI maupun Polri untuk mengidentifikasi penyebab tenaga kesehatan tidak melakukan registrasi ulang.

    Untuk itu, Anas mengimbau dinas Kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk mendorong penerima SMS Blast agar segera melakukan registrasi ulang di dua saluran yang disediakan yakni web pedulilindungi.id serta call/UMB *119#.

    ''Kami sudah menyampaikan hal ini kepada teman-teman di Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota supaya menyiapkan Kembali SDM Kesehatan calon penerima vaksin pada tahap pertama ini untuk segera melakukan registrasi, karena malam ini kami akan lakukan evaluasi'' imbuhnya.

    Senada dengan Anas, Siti Nadia Tarmizi selaku Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan berharap agar penerima SMS Blast untuk segera memberikan respon berupa registasi ulang. Langkah ini penting sebagai bagian dari upaya menyukseskan program vaksinasi di tanah air.

    ''Di dalam notifikasi ini akan mendapatkan registrasi atau elektronik tiket yang nanti akan dibawa oleh para tenaga Kesehatan untuk mendapatkan vaksin di tempat fasilitas pelayanan Kesehatan, bisa di tempat petugas Kesehatan itu bekerja ataupun di tempat fasilitas pelayanan Kesehatan lain di sekitar tempat petugas kesehatan itu bekerja,'' kata Nadia.

    Sementara itu, Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid, bagi tenaga Kesehatan yang tidak mendapatkan SMS Blast diminta segera melaporkan via email di vaksin@pedulilindungi.id atau melapor di dinas Kesehatan kota atau kabupaten setempat.

    ''Kami berharap program vaksinasi ini bisa dilakukan secepat mungkin, ini juga bisa menjadi contoh untuk pelaksanaan vaksinasi tahap selanjutnya yang lebih besar,'' tuturnya.

    Nadia menuturkan bahwa pelaksanaan SMS Blast ini akan terus dikawal oleh pemerintah. Termasuk apabila tenaga Kesehatan menghadapi kendala dan kesalahan input data saat proses registrasi, maupun saran bisa menghubungi melalui Hotline Vaksinasi COVID-19 di nomor 119 ext 9.

    Berita Terkait

    Wapres Harapkan Media Terus Bantu Pemerintah Jaga Kondusivitas Situasi Pascapemilu

    Situasi pasca-Pemilu 2024 relatif lebih sejuk jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu yang diwarnai banyak demonstrasi khususnya saat pela Selengkapnya

    Presiden Sampaikan Empat Poin Utama untuk Perkuat Kerja Sama Bilateral kepada PM Australia

    Presiden juga menyambut baik penandatanganan MoU antara Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dan National Capital Authority pada Februari lalu. Selengkapnya

    Pemerintah Jadikan IPDN Kampus Pencetak Birokrat Berwawasan Digital

    IPDN memainkan peran vital sebagai pencetak birokrat berwawasan digital yang menguasai teknologi. Selengkapnya

    Presiden Bersilaturahmi dengan Para Peserta Program Mekaar

    Selain itu, Presiden juga merasa senang karena penyaluran pinjaman melalui PNM Mekaar meningkat signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2015 Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA