FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    12 01-2021

    1713

    Kominfo Siapkan Akses Internet di 3.126 Fasyankes dalam Tiga Bulan

    Kategori Berita Kominfo | Irso
    Menteri Kominfo Johnny G. Plate usai enandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai Penyelenggaraan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (12/01/2021). - (AYH)

    Jakarta, Kominfo - Dalam jangka waktu tiga bulan Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyiapkan infrastruktur akses internet untuk 3,126 fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) di seluruh Indonesia. Menurut Menteri Kominfo Johnny G. Plate jumlah itu melengkapi 13,011 Fasyankes yang sudah terkoneksi dengan internet di seluruh pelosok Tanah Air.

    “Kalau dilihat dari roadmap sebelumnya dan jika dilaksanakan secara biasa-biasa saja, maka penyediaan akses internet untuk seluruh layanan kesehatan itu baru dapat dilakukan pada tahun 2027,” ujarnya dalam Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) mengenai Penyelenggaraan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (12/01/2021).

    Akibat dampak dari pandemi Covid-19, Menteri Kominfo mengatakan bahwa penggelaran akses internet akhirnya dilakukan tujuh tahun lebih awal, “Dan luar biasa sekali atas kerja sama bersama kita dalam tiga bulan itu bisa diselesaikan,” jelasnya.

    Menteri Johnny mengatakan Kementerian Kominfo terus menjamin infrastruktur telekomunikasi atau ruang digital dapat digunakan dengan baik, aman dan secara akurat.

    “Karena vaksinasi ini dosisnya dua kali maka dibutuhkan data yang akurat agar vaksinasi itu dapat dilakukan dengan baik, dan pemanfaatan tiga aplikasi yang kita gunakan dalam integrasi data ini harus betul-betul digunakan untuk kepentingan keamanan, untuk kepentingan kenyamanan dan untuk kepentingan akurasi data,” paparnya.

    Pemanfaatan Teknologi Digital

    Menurut Menteri Kominfo pelaksanaan vaksinasi dalam waktu kurang lebih satu tahun kedepan dinilai bukan pekerjaan yang mudah dan gampang. Hal itu menjadi pekerjaan yang sangat sulit dan harus dilakukan secara akurat bersamaan pada saat terjadi gerakan dan interaksi fisik yang dibatasi, sehingga dalam proses berlangsung dibutuhkan dukungan infrastruktur digital.

    “Karenanya kita betul-betul sangat bergantung kepada pemanfaatan digital space kita, pemanfaatan Infrastruktur telekomunikasi dan informatika kita,” ujarnya.

    Menteri Johnny menilai jika banyak masyarakat yang bertanya pada saat vaksinasi, satu data dan bahkan data real time tersebut dilakukan, apakah tersedia infrastruktur digital dan informatika di Indonesia. 

    “Banyak pihak yang berpikiran baru itu tersedia jika digelar Base Transceiver Stasion (BTS) yang dihubungkan dengan backbone telekomunikasi yang dikenal dengan nama optical fiber atau microwave link. Namun kali ini tidak mungkin itu diselesaikan secara keseluruhannya, itu baru dapat kita selesaikan untuk menjangkau seluruh pelosok Tanah Air paling cepat tahun 2022 atau dari rencana awal tahun 2032, 10 tahun lebih maju,” jelasnya.

    Menjawab hal itu, Menteri Johnny menegaskan bahwa pilihan satu-satunya adalah memanfaatkan dan menggunakan kapasitas satelit, “Dan untuk itu seluruh fasilitas layanan kesehatan di Indonesia yang selama ini belum terjangkau diberikan akses internet setidak-tidaknya 1 Mbps sesuai kebutuhan, bahkan bisa lebih apabila itu dibutuhkan dengan menghubungkan kepentingan itu langsung dengan satelit,” tandasnya.

    Apabila kapasitas satelit yang dimaksud terpenuhi, menurut Menteri Johnny pemerintah pusat seperti Kementerian Kesehatan akan dengan mudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah. 

    “Dan pemerintah daerah menyampaikan di wilayah tersebut tidak tersedia akses internet, betul, karena disitu belum dibangun BTS. Tapi kalau ditanya apakah tersedia akses internet di Puskesmas, ya tersedia, karena itu dikoneksikan atau dihubungkan langsung ke satelit untuk menjembatani kebutuhan telekomunikasi kita dalam rangka satu data Indonesia dalam mendukung suksesnya Vaksinasi Covid-19 di Indonesia,” tandasnya.

    Berita Terkait

    Kominfo Akan Wajibkan Publisher Gim di Indonesia Berbadan Hukum

    Kementerian Kominfo dipastikan tidak membentuk badan rating ini sendiri, namun menyerahkannya ke pihak ketiga agar bisa menjadi lembaga inde Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks Pemilu 2024

    Lewat literasi digital, semua elemen bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten hoaks. Selengkapnya

    Transformasi Digital dan Pemerataan Akses Internet Kunci Indonesia Maju 2045

    Konektivitas yang cepat dan merata akan membuka peluang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningka Selengkapnya

    Kominfo Siapkan Media Center Layani Jurnalis Peliput AIS Forum 2023 Bali

    Kementerian Kominfo sudah punya standar untuk memfasilitasi jurnalis dalam event nasional maupun internasional, Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA