Siapkan Dua Aplikasi Besar, Kominfo Targetkan Peningkatan IP-TIK

Jakarta, Kominfo  -  Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan Peningkatan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) atau ICT Development Index.  Direktur Jenderal Aplikasi Infomatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel A. Pangerapan menyatakan pada tahun 2021 akan menyiapkan dua aplikasi besar untuk literasi digital dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Pertama adalah aplikasi untuk literasi digital yang diberi nama Siberkreasi. Dalam aplikasi tersebut nantinya masyarakat dapat mengakses berbagai fitur mengenai literasi digital serta materi-materi terkait. Sedangkan aplikasi kedua yaitu lakumkm.id yang merupakan sebuah aplikasi guna membantu para pelaku UMKM untuk dapat mengembangkan usahanya," ujarnya dalam diskusi virtual bertajuk "Menkominfo Menyapa: Indonesia Terkoneksi, Semakin Digital Semakin Maju" Senin (04/01/2021).

Aplikasi kedua, menurut Dirjen Aptika, pihaknya akan menyiapkan menyiapkan Siberkreasi yang menopang literasi digital. “Melalui aplikasi Siberkreasi, masyarakat bisa mengunduh konten literasi digital dan melakukan banyak hal. Jadi kontennya kita siapkan dan ini akan kita kembangkan ke sekolah-sekolah, ke pemda-pemda dan mereka bisa menggunakan aplikasi ini. Dan terkait lakumkm, kami sudah menyampaikan dan berkoordinasi dengan Kemenko Maritim dan Investasi terkait hal ini,” jelasnya.

Dengan adanya peningkatan anggaran dan target, menurut Dirjen Semuel,  tanggung jawab Ditjen Aptika bertambah besar. Untuk mencapai semua itu, Dirjen Aptika menyatakan perlu kerjasama lintas SAtker Kementerian Kominfo dan kolaboratif dengan instansi yang terkait.

“Kalau Kominfo itu 5 kali mendapat anggaran lebih tinggi dari tahun lalu, kami di Aptika ini 10 kali. Jadi, saya minta Civitas Ditjen Aptika kerjanya harus 10 kali lebih giat dan juga harus terstruktur,” tuturnya.

Peningkatan IP-TIK

Dirjen Semuel menyampaikan, ke depan, dengan target yang besar Ditjen Aptika akan membuat roadmap untuk memastikan bahwa impact terhadap literasi digital ini bisa meningkatkan index ICT readiness dan diharapkan kepada segenap civitas di Ditjen Aptika agar tidak lagi hanya bekerja tentang ICT, melainkan dapat bekerja dengan menguasai ICT. 

“Jadi, kita benar-benar siap untuk memasuki era baru ini. Moto baru Kemkominfo Indonesia Terkoneksi Semakin Digital Semakin Maju membuat kita harus menjadi penyambung transformasi, ini perlu kita gaungkan,” tandasnya.

Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) dikembangkan olehInternational Telecommunication Union(ITU) dengan namaICT Development Index(ICT-DI). IP-TIK merupakan ukuran standar tingkat pembangunan TIK di suatu wilayah yang dapat diperbandingkan antarwaktu dan antarwilayah. Selain itu, IP-TIK mengukur pertumbuhan pembangunan TIK, mengukurgapdigital atau kesenjangan digital antarwilayah, dan mengukur potensi pembangunan TIK.

Tahun 2020 merupakan tahun ke-lima BPS melakukan penghitungan IP-TIK dengan metode terkini berdasarkan bukuMeasuring Information Society2016 yang dipublikasikan oleh ITU. Di dalam penghitungannya terdapat 11 indikator penyusun IP-TIK yang terbagi ke dalam 3 subindeks yaitu subindeks akses dan infrastruktur, subindeks penggunaan, dan subindeks keahlian.

Data yang digunakan untuk penghitungan IP-TIK bersumber dari data BPS dan data sekunder dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. IP-TIK Indonesia tahun 2019 adalah sebesar 5,32, meningkat dibandingkan dengan 2018 sebesar 5,07 pada skala 0−10. Penilaian IP-TIK menggunakan skala 0−10, dimana 10 menunjukkan capaian tertinggi dari indikator.