Dirjen Ingin Keterbukaan Jadi Budaya Kerja SDPPI

Jakarta, Kominfo – Keterbukaan dan kejujuran diharapkan dapat diteruskan menjadi budaya dalam keseharian kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Saya ingin membangkitkan semangat, bahwa kepemimpinan/pekerjaan yang kita jalankan ini merupakan manajemen yang kolektif, bukan individual. Saya harap dalam bekerja kita saling bantu dan tolong menolong, penuh suasana keterbukaan serta kejujuran,” kata Dirjen SDPPI Ismail dalam Serah Terima Jabatan Eselon II Ditjen SDPPI, di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Menurut Dirjen Ismail, ada dua pola yang ingin dibangun. Pertama, tidak ada informasi yang ditutupi dan berusaha melakukan semua dengan cara terbuka. Hal ini untuk menghindari conflict of interest, agar iklim kerja sehat, lancar, dan bisa dipertanggungjawabkan.

Kedua, berorientasi pada output, berbeda dengan swasta atau dunia usaha, mereka selalu berpikir result, bukan proses. “Jauh-jauh harus kita hindari, karena ini merupakan semangat yang diperintahkan oleh Presiden Jokowi, bukan send melainkan delivered,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dirjen SDPPI mengingatkan setiap direktorat menghindari proses dan prosedural yang berkepanjangan, “Kita jump to the result & output, dan mudah-mudahan menjadi outcome. Jadi ini akan menjadi impact besar kepada masyarakat,” harapnya.

Dirjen Ismail tidak ingin lagi bekerja terlalu banyak terhadap disposisi, hingga lupa target yang hanya bisa diselesaikan. Ia juga minta ada peran leader yang bukan sekadar manajer. Kalau manajer hanya melakukan aktivitas manajemen sehari-hari. Sedangkan leader harus memiliki visi knows the way, harus tahu arah kerjanya kemana. Ia juga shows the way, bisa menunjukkan kepada seluruh rekan kerja. Tak kalah penting, ia juga goes the way, bisa menunjukkan dan ikut serta di dalamnya.

“Kita bisa menjadi seorang leader apabila ketiga itu bisa kita jalankan, dan itu memerlukan wawasan, komunikasi dan juga pembelajaran,” jelasnya.

Menurut Dirjen SDPPI, bila ingin membangun sebuah organisasi, maka sistem harus dibangun. Pekerjaan sehari-hari untuk meletakkan dasar, sehingga siapapun yang nanti menggantikan posisi, bisa melanjutkan karena sudah ada mekanismenya.

Dirjen Ismail memaklumi, masih banyak tantangan dan room of improvement yang harus diperbaiki untuk membangun sistem di Ditjen SDPPI. Sepanjang kekompakan dan kerja sama terus terjaga, ia yakin semua akan terbangun. ”Alhamdulillah anak muda di Ditjen SDPPI sudah mulai ada niat untuk bertumbuh, karena kita mengelola lingkungan perubahan yang luar biasa cepat. Ditjen SDPPI berada di salah satu jantung transformasi digital di Indonesia. Saya ucapkan selamat datang kepada Pak Sabirin dan Pak Mulyadi dan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Pak Dwi dan Pak Indra, saya ucapkan terima kasih atas kerja kerasnya,” tutupnya.

Acara diawali penandatanganan berita acara dan penyerahan berita acara dari Dwi Handoko, selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pengendalian SDPPI, kepada Sabirin Mochtar, selaku Direktur Pengendalian SDPPI. Lalu dilanjutkan penandatanganan berita acara dan penyerahan berita acara dari Indra Utama, selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Standardisasi PPI, kepada Mulyadi selaku Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika.

Turut hadir pada kegiatan ini, Sesditjen SDPPI R Susanto, Direktur Penataan Sumber Daya Denny Setiawan, Kepala PDSI Irawati Tjipto, Koordinator Umum dan Kepegawaian Hasyim Fiater, Koordinator Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Spektrum Eko Riyanto, beserta pejabat dan staf terkait.