Perpanjangan Kuota Internet Peserta Didik, Awas Hoaks!
Di media sosial Facebook beredar konten unggahan mengenai cara mendapatkan perpanjangan kuota internet peserta didik hingga April 2021. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Beredar unggahan video di YouTube mengenai cara agar ketika menjalani tes swab PCR Covid-19 hasilnya menjadi negatif. Konten video berdurasi 7 menit 39 detik tersebut mengklaim rincian tindakan agar hasil tes ke arah negatif.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan pernyataan dr. RA Adaninggar. Sp.PD yang menyebut informasi yang disampaikan dalam video YouTube tersebut tidak benar. Menurutnya, penggunaan obat merah atau betadine (povidone iodine) juga dianggap berbahaya, apalagi jika sampai diminum.
"Senyawa povidone iodine memang bisa membunuh virus corona covid-19. Namun penelitian ini masih sebatas in vitro atau penelitian di laboratorium, sama sekali tidak melibatkan relawan manusia," ujarnya sebagaimana dilansir dari Liputan6.com, Senin (14/12/2020).
Menurut Adaninggar, Sesuai dengan petunjuknya, obat luar hanya untuk di luar tubuh, bukan untuk diminum. “Bahkan jika diminum bisa menyebabkan gagal ginjal, menganggu hormon tiroid, dan bisa menyebabkan iritasi mukosa hidung. Dan jika mukosa rusak maka virus malah bisa masuk. Mukosa hidung itu sendiri pertahanan pertama tubuh kita," katanya menambahkan.
Jadi, Adaninggar menyatakan tidak ada pengaruh jika melakukan tips seperti di video apalagi hasil swab PCR dipastikan kita bisa negatif. “Jika patokannya setelah rapid test, karena rapid test mendeteksi antibodi kita, jadi bisa saja waktu di swab PCR hasilnya negatif tanpa melakukan tips di video itu," ujarnya.
Berkaitan dengan berkumur dengan air garam, dr. Ning juga menyebut belum ada bukti ilmiahnya bisa mencegah atau mengobati orang yang terinfeksi Covid-19.
"Uji klinisnya terkait cuci hidung dengan air garam bisa mencegah infeksi covid-19 baru akan dilakukan dan memang sudah terdaftar di clinicaltrials.gov. Jika hanya dikumur tidak masalah, tapi kalau diminum berbahaya, terutama pada orang hipertensi," ujarnya.
Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Senin (14/12/2020):
Di media sosial Facebook beredar konten unggahan mengenai cara mendapatkan perpanjangan kuota internet peserta didik hingga April 2021. Selengkapnya
Beredar pesan berantai disertai tautan pendaftaran untuk mendapatkan bantuan tunai pulsa sebesar Rp 200 ribu. Konon, bantuan itu diperuntukk Selengkapnya
Beredar sebuah video yang diklaim sebagai proses pengangkatan badan pesawat Sriwijaya SJ-182. Dalam video yang diambil dari aplikasi Tiktok Selengkapnya
Beredar di media sosial konten yang berisi nama-nama penerima vaksin yang menggunakan logo Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dari nama-nama Selengkapnya