FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    04 12-2020

    988

    Ahli Epidemiologi: Sembari Menunggu Vaksin, Masyarakat Harus Disiplin Terapkan Prokes 3M

    Kategori Berita Pemerintahan | Yusuf
    Ahli Epidemiologi FKM UI, Syahrizal Syarif (tengah) dan Pengusaha Travel Theodorus Jodimarlo (kanan), saat Dialog Produktif Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bertajuk "Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan COVID-19" yang disiarkan secara Live melalui akun youtube Lawan Covid19 ID, Jakarta, Kamis (03/12/2020).

    Jakarta, Kominfo – Pemerintah terus berupaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dan secepatnya mendatangkan vaksin Covid-19. Namun demikian, menurut pendapat berbagai ahli di bidang kesehatan, masyarakat tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci Tangan, Menjaga jarak).

    Ahli Epidemiologi FKM UI, Syahrizal Syarif menyatakan pemerintah dan masyarakat perlu bahu membahu untuk mencegah penularan Covid-19 agar tidak meluas dan terkendali.

    Hal itu disampaikanya dalam acara Dialog Produktif bertema Vaksin+3M: Jurus Ampuh Lawan covid-19 yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) secara virtual, dari Jakarta, Kamis (03/12/2020).

    Fahrizal menerangkan, dalam pengamatannya pada Mei 2020, sudah ada 80% negara-negara yang wabahnya dalam kondisi terkendali dan 20% fluktuatif. Namun, pada hari ini angkanya berbeda, kondisi wabah fluktuatif menjadi 64%.

    “Artinya bukan Indonesia saja tapi dunia pun sedang fluktuatif. Saya kira vaksin-vaksin yang sudah melakukan uji klinik fase III ini merupakan berita baik, karena memberikan harapan agar kita bisa keluar atau paling tidak berada dalam situasi covid-19 ini tidak jadi masalah bagi kesehatan masyarakat," kata Syahrizal.

    Dari sisi kesehatan masyarakat, Syahrizal menilai bahwa vaksin merupakan intervensi kesehatan terbaik di abad ke-20. Menurutnya, dari semua intervensi kesehatan, vaksin terbukti mampu menurunkan angka kematian dan kesakitan.

    “Saya kira perlu untuk meyakinkan masyarakat agar menerima vaksin Covid-19, ini tidak mudah sehingga perlu contoh dari tokoh-tokoh masyarakat,” ujarnya.

    Selain itu, dalam situasi menunggu vaksin, seluruh warga negara Indonesia tetap perlu untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M.

    “Bahkan, nanti setelah masyarakat mendapatkan vaksin sekalipun karena vaksin ini pasti pemberiannya bertahap, munculnya kekebalan kelompok di masyarakat juga bertahap,” ungkapnya.

    Mengutip survei dari UNICEF bersama AC Nielsen pada 6 kota besar di Indonesia beberapa waktu lalu, menunjukkan perilaku menjaga jarak kerap terabaikan. Protokol kesehatan kerap diabaikan oleh masyarakat, terutama dalam menjalankan 3M sebagai satu paket lengkap.

    Hasil survei tersebut menunjukkan perilaku jaga jarak (47%) lebih rendah daripada memakai masker (71%) dan mencuci tangan (72%). Apabila perilaku ini bisa konsisten dilakukan masyarakat, maka diyakini akan menekan rantai penularan Covid-19 secara signifikan. Kedatangan vaksin akan menjadi pelengkap bagi proteksi kesehatan masyarakat yang paripurna.

    Lebih lanjut, senada dengan pernyataan Syahrial menyoal manfaat vaksin, Pengusaha Travel Theodorus Jodimarlo menilai hal ini merupakan berita baik bagi semua orang. Ia mengungkapkan, usahanya terdampak secara ekonomi dan dengan adaya vaksin, ia berharap ekonomi bisa kembali pulih.

    "Kami khususnya di dunia pariwisata sudah cukup menderita, hampir lebih dari 9 bulan lamanya tidak ada pemasukan. Vaksin jadi angin segar bagi kami karena industri pariwisata yang paling pertama terdampak dan yang paling terakhir sembuh," ucapnya.

    Dalam diskusi tersebut, Theodorus berpesan kepada masyarakat agar tetap produktif seraya menunggu program vaksinasi.

    “Meski tidak menjalani aktivitas seperti biasanya namun setidaknya ada hal baru yang bisa dipelajari. Tentunya kita dukung program pemerintah agar nanti saat kita bisa keluar seperti dulu lagi, kita bisa keluar dengan lega tanpa ketakutan lagi," tandasnya. (hm.ys)

    Berita Terkait

    Wapres Tegaskan Pembangunan Harus Beri Efek Ganda bagi Masyarakat dan Daerah

    Efek berganda tersebut dapat dicapai dengan tata kelola yang baik. Ke depannya, praktik baik ini pun dapat dijadikan contoh baik (best pract Selengkapnya

    Digitalisasi Permudah Masyarakat Akses Berbagai Layanan Publik

    Digitalisasi memudahkan proses monitoring pelayanan di kabupaten dan kota. Selain itu, juga akan menjadi pendorong koordinasi dan masukan pe Selengkapnya

    Aksi Penembakan di Kantor MUI, Wapres Imbau Masyarakat Tidak Terprovokasi

    Wapres menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang, khususnya pihak kepolisian. Selengkapnya

    Pemerintah Imbau Masyarakat Hindari Puncak Arus Balik

    Kementerian Perhubungan memprediksi sekitar 203 ribu kendaraan setiap harinya dari arah timur jalan tol Trans Jawa dan dari arah Bandung yan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA