Foto Jalan Putus Akibat Gempa Majene? Awas Disinformasi!
Sebuah konten beredar di media sosial Facebook. Konten berupa tangkapan layar itu menyebutkan klaim adanya jalan di Sendana, Sulawesi Barat Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Beredar surat berisi informasi daftar dan harga barang lelang. Surat mengatasnamakan Direktorat Jenderal Bea Cukai itu tersebar melalui media sosial. Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga, Syarif Hidayat menyampaikan bahwa itu adalah penipuan. Pihaknya mencatat secara garis besar ada enam modus penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai diantaranya jual beli online barang kiriman dalam negeri, lelang palsu, barang kiriman luar negeri, modus teman yang ditahan karena membawa uang, kiriman diplomatik, dan jasa penyelesaian kasus tangkapan Bea Cukai.
“Agar terhindar dari penipuan lelang, masyarakat yang berminat mengikuti lelang resmi dapat langsung mengunjungi website penyelenggara diantaranya, www.lelang.go.id, www.kemenkeu.go.id, www.beacukai.go.id, atau subdomain dari akun tersebut,” jelasnya.
Syarif menekankan bahwa lelang Bea Cukai ataupun Kementerian Keuangan tidak pernah menggunakan rekening atas nama pribadi dan tidak pernah menjanjikan kepada pihak manapun yang menjadi peserta lelang untuk bisa menjadi pemenang lelang.
“Bagi masyarakat yang mendapati indikasi penipuan seperti beberapa modus tersebut, diharapkan segera melapor ke Kantor Bea Cukai terdekat atau langsung menghubungi contact center Bea Cukai di nomor 1500225,” jelasnya.
Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Senin (30/11/2020):
Sebuah konten beredar di media sosial Facebook. Konten berupa tangkapan layar itu menyebutkan klaim adanya jalan di Sendana, Sulawesi Barat Selengkapnya
Beredar pesan berantai disertai tautan pendaftaran untuk mendapatkan bantuan tunai pulsa sebesar Rp 200 ribu. Konon, bantuan itu diperuntukk Selengkapnya
Gambar tangkapan layar yang memperlihatkan bayi sedang dievakuasi beredar di Facebook. Selengkapnya
Beredar pesan berantai dalam platform pesan instan WhatsApp yang diklaim tulisan DR. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P(K) tentang bukti ilmiah pe Selengkapnya