FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 11-2020

    1908

    Siapkan Indonesia sebagai Produsen Halal Dunia, Ekosistem Ekonomi Islam Perlu Diperkuat

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Pekerja menyelesaikan produksi kue kukus mawar di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/10/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berencana menggratiskan sertifikasi halal untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengupayakan Indonesia menjadi produsen produk halal utama di dunia pada 2024 mendatang. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo – Di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-4 dalam Global Islamic Indicator. Data The State of The Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2020-2021 mencatat, tahun 2020 Indonesia naik 1 peringkat dari posisi ke-5 di tahun 2019 dan posisi ke-10 di tahun sebelumnya. Oleh karena itu, keberhasilan ini harus dijadikan motivasi untuk semakin memperkuat ekosistem ekonomi Islam di Indonesia, sehingga Indonesia dapat menjadi produsen halal dunia.

    “Kenaikan peringkat ini harus kita maknai dengan tetap melanjutkan dan memperkokoh ekosistem ekonomi Islam Indonesia sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai produsen halal dunia dan penggerak ekonomi nasional,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Peresmian Peluncuran State of The Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020-2021 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (17/11/2020).

    Lebih lanjut Wapres menyampaikan, bahwa capaian ini dapat diraih karena adanya kerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Selain itu, adanya dukungan dan komitmen dari pemimpin tertinggi di Indonesia. Wapres pun optimis hal ini dapat mendorong pulihnya perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.

    “Capaian ini memberikan optimisme untuk menggerakkan ekonomi Islam baik secara global maupun nasional. Diperkirakan beberapa sektor ekonomi Islam akan mengalami pemulihan kembali di akhir tahun 2021 bahkan mungkin bisa terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan,” ungkap Wapres.

    “Saya berharap, capaian ini juga akan menjadi penyemangat bagi seluruh pemangku kepentingan dalam merealisasikan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” tambahnya.

    Selanjutnya, Wapres mengimbau, agar SGIE Report 2020-2021 ini dapat menjadi landasan yang kuat untuk melakukan sinergi dan kolaborasi baik di tingkat nasional maupun global yang akan membuka peluang-peluang kerjasama lebih luas lagi ke depannya.

    “Semoga melalui sinergi dan kolaborasi yang kuat ini, visi Indonesia menjadi global-hub ekonomi syariah dan industri halal dunia serta upaya menjadikan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber perekonomian baru pasca pandemi dapat segera terwujud,” harap Wapres.

    “Dan ke depan diharapkan akan memperluas kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan dan membuka peluang investasi dan pemasaran produk dan jasa halal Indonesia ke pasar global,” lanjutnya.

    Menutup sambutannya, Wapres mengajak seluruh pemimpin negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk saling mendukung dalam memulihkan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19 untuk kemajuan bersama.

    “Menutup sambutan ini, saya ingin mengajak para pemimpin negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk saling menguatkan kerjasama dalam memulihkan kembali ekonomi dunia, dan membangun ekonomi dan keuangan syariah, untuk kemajuan bersama,” pungkas Wapres.

    Sebelumnya, Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Centre Sapta Nirwandar menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan dukungan Wapres pada penyelenggaraan acara ini.

    “Kehadiran ini menjadi bukti bahwa pemerintah Indonesia menempatkan ekonomi Islam sebagai hal yang penting,” ujar Sapta.

    Lebih lanjut Sapta memaparkan bahwa SGIE report 2020-2021 ini adalah wadah penyebaran informasi tentang potensi Indonesia yang dapat menarik masuknya investor global.

    “Untuk itu dalam rangkaian peluncuran ini akan dihadirkan laporan Best Practice (praktik terbaik) Indonesia dalam pengembangan sektor-sektor potensial berkembang majunya perekonomian Islam,” terangnya.

    Pada kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) of Dubai Islamic Economy Development Centre Abdulla M. Al-Awar mengucapakan selamat atas keberhasilan Indonesia dalam mendorong perkembangan ekonomi Islam. Ia juga menyampaikan optimismenya akan potensi ekonomi Islam dalam membangkitkan perekonomial global pasca pandemi.

    “Dubai telah melihat Indonesia mendirikan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang mengembangkan ekonomi Islam di Indonesia. Kami juga percaya bahwa Indonesia dan Dubai memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan kemitraan di sektor-sektor ekonomi Islam. Kami juga memahami bahwa tahun 2020 bukan tahun yang mudah, tapi kami percaya bahwa ekonomi Islam dapat hadir di tengah pandemi ini dan membuktikan kekuatannya di tengah ekonomi global,” tandasnya.

    Hadir dalam acara tersebut CEO and Managing Director Dinar Standard Rafi-uddin Shikoh serta perwakilan dari Masyarakat Ekonomi Islam (MES). Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto.

    Berita Terkait

    Songsong Indonesia Emas 2045, Wapres Ajak Umat Islam Berjihad Ekonomi Sesuai Nilai Al-Quran

    Wapres mengajak umat Islam di tanah air sebagai penduduk mayoritas bangsa Indonesia untuk memperkuat kemampuan ekonominya. Selengkapnya

    Wapres Paparkan Tiga Langkah Strategis Kembangkan Ekosistem Rantai Nilai Halal

    Selain dukungan multipihak, diperlukan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan ekosistem tersebut. Selengkapnya

    Tingkatkan Produsen Halal Indonesia-Selandia Baru, Wapres Harapkan Kerja Sama Ditindaklanjuti

    Wapres berharap akan ada tindak lanjut antara pengusaha Selandia Baru dengan pengusaha di Indonesia terkait peningkatan kemitraan untuk mena Selengkapnya

    Indonesia dan Timor-Leste Sepakat Dorong Penyelesaian Perundingan Perbatasan

    PM Xanana Gusmao menyambut baik kinerja tim negosiasi perjanjian antara Indonesia dan Timor-Leste Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA