FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    10 11-2020

    2549

    Presiden Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional untuk 6 Tokoh Nasional

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Seorang pegawai merapikan letak foto Gubernur Riau pertama, Sultan Mohammad (SM) Amin Nasution, di Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Senin (9/11/2020). Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada dua tokoh pada peringatan Hari Pahlawan 10 November, salah satunya SM Amin Nasution yang pernah menjabat sebagai Gubernur Riau dan Sumatera Utara yang pertama. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Guna memperingati Hari Pahlawan tahun 2020, Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh. Upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional tersebut dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2020).

    Anugrah itu diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 117/TK/Tahun 2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang ditandatangani Presiden tanggal 6 November 2020.

    “Menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada mereka sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, atau perjuangan politik atau dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,” bunyi petikan Keppres.

    Keenam tokoh nasional yang mendapat gelar pahlawan nasional tersebut, yaitu:

    1. Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara.

    Sultan Baabullah sangat menentang penjajahan Portugis. Ia berhasil mengusir penjajah Portugis, salah satunya dengan mengirim ekspedisi ke berbagai daerah seperti Ambon dan Buton. Di bawah kepemimpinannya, Ternate bisa bebas dari Portugis dan menjadi sentral perdagangan rempah-rempah dengan jaringan internasional.

    2. Macmud Singgirei Rumagesan – Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat

    Macmud Singgirei Rumagesan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda khususnya perjuangannya untuk mengembalikan Papua Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi.

    3. Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta

    Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo memimpin kepolisian sejak awal berdirinya Negara RI hingga menjelang masuk ke sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Karya agungnya adalah meletakkan dasar-dasar kepolisian nasional yang kokoh selama masa kepemimpinannya. Pada 14 Februari 2001, ia ditetapkan sebagai Kapolri oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

    4. Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara

    Arnold Mononutu telah terlibat aktif dalam dunia pergerakan nasional dengan misi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

    5. MR. Sutan Muhammad Amin Nasution dari Provinsi Sumatra Utara

    Sutan Muhammad Amin Nasution telah memperjuangkan semangat “etnonasionalisme” menjadi “nasionalisme” di kalangan pemuda dengan memprakarsai fusi berbagai organisasi pemuda kedaerahan (Jong Sumatra Bond, Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Minahasa dan sebagainya). Bersama Muhammad Yamin dan tokoh muda lainnya, ia berperan penting dalam penandatanganan naskah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

    6. Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi

    Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi seorang panglima perang penuh talenta, cerdas, dan semangat. Ia berhasil memimpin perang 9 kali pertempuran melawan Belanda dan seluruhnya berhasil ia menangkan.

    Anugerah Pahlawan Nasional diberikan langsung oleh Presiden kepada ahli waris keenam pahlawan tersebut, yang hadir dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

    Sebelum pembacaan pengumuman, Presiden terlebih dahulu memimpin untuk mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang para pahlawan nasional. Hadir dalam acara tersebut antara lain Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

    Berita Terkait

    Presiden Joko Widodo Sambut Kunjungan Kenegaraan Presiden Iran di Istana Bogor

    Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Sayyed Ebrahim Raisi ke Indonesia sejak menjabat sebagai presiden ke-8 Iran pada 3 Agustus 2021 lal Selengkapnya

    Presiden: Sensus Pertanian 2023 untuk Akurasi Kebijakan

    Sensus Pertanian 2023 ini menghasilkan data terkini, akurat, dan terpercaya mengingat pertanian merupakan sektor yang strategis bagi perekon Selengkapnya

    Presiden Sampaikan Sejumlah Hasil KTT Ke-42 ASEAN

    Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang berlangsung Selengkapnya

    Presiden Kembali Serukan Penghentian Kekerasan di Myanmar

    Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun ini akan terus mendorong implementasi dari lima poin kesepakatan atau “Five-Point Consensus”. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA