FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    14 10-2020

    971

    Dunia Usaha dan Bisnis Jadi Mesin Pertumbuhan Akselerasi Transformasi Digital

    Kategori Artikel | Irso

    Jakarta, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, dunia bisnis dan usaha sebagai engine of growth dapat mengambil peran yang signifikan untuk menjadi katalis percepatan transformasi digital Indonesia, di samping berkontribusi dalam menumbuhkan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. 

    Menurut Menteri Johnny, peran Kementerian Kominfo menjadi fasilitator, akselerator, dan regulator transformasi digital. “Karenanya, Kementerian Kominfo siap mendukung upaya dunia usaha dalam transformasi digital Indonesia, terutama dalam hal penguatan ekosistem pendukungnya, seperti dukungan adopsi teknologi dan penguatan talenta digital,” ujarnya di Jakarta, Rabu (14/10/2020).

    Menurut Menteri Kominfo dalam aspek penguatan talenta digital, Kementerian Kominfo telah menginisasi program pengembangan talenta digital komprehensif yang menyasar pengembangan kecakapan digital dari tingkat dasar, menengah, hingga lanjutan. 

    “Untuk meningkatkan kecakapan digital di tingkat dasar (basic digital skill), Kementerian Kominfo mencanangkan Gerakan Nasional Literasi Digital Sibekreasi yang melibatkan 108 komunitas/institusi pegiat literasi digital berskala nasional,” ujarnya.

    Sedangkan untuk meningkatkan kecakapan digital di tingkat menengah sekaligus merespon kebutuhan untuk upskilling (intermediate digital skill), Kementerian Kominfo menyediakan stimulus pelatihan intensif melalui Program Digital Talent Scholarship (DTS), yang merupakan kerja sama dengan perguruan tinggi dan juga perusahaan teknologi global. 

    “Untuk meningkatkan kecakapan digital di tingkat lanjutan (advanced digital skill), Kementerian Kominfo membuka program Digital Leadership Academy (DLA) bagi para pembuat kebijakan digital (C-Level) di sektor publik maupun swasta,” jelasnya.

    Menurut Menteri Kominfo, penerima manfaat dengan tersedianya talenta digital yang mumpuni adalah sektor bisnis.  “Kementerian Kominfo mendorong terciptanya kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah dengan perusahaan digital untuk meningkatkan upaya pengembangan talenta ini,” tandasnya.

    Dukungan Kebijakan dan Regulasi

    Sebagai regulator, Menteri Johnny menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo juga berupaya menciptakan iklim investasi yang aman, sehat dan kondusif, yaitu melalui penuntasan legislasi primer dalam bidang TIK. 

    Beberapa legislasi terkait ada Undang-Undang Cipta Kerja Sektor Telekomunikasi, Penyiaran, dan Pos, Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP), dan RPM Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

    “Transformasi perlu didorong dengan semangat kolaborasi yang reformatif. Di Kementerian Kominfo, semangat kolaborasi ini dituangkan melalui lima spiral kerja sama digital yang melibatkan lima pemangku kepentingan; pemerintah, sektor privat atau bisnis, akademisi, media, serta masyarakat dan komunitas,” ujarnya.

    Melalui akseerasi dan komitmen itu, Menteri Johnny berharap forum-forum diskusi seperti yang diadakan oleh BeritaSatu dan IBM dapat memperkuat kerja sama, khususnya kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya antara IBM dan BeritaSatu dengan Kementerian Kominfo, serta menjadi titik awal untuk membuka ruang-ruang kolaborasi yang baru.

    Berita Terkait

    Tiga Inisiatif Bali untuk Atasi Informasi Sesat di Medsos

    KTT ASIA MEDIA SUMMIT (AMS) 2023 sepakat penegakan hukum bersama secara regional demi mengidentifikasi dan menjaga keseimbangan antara kebeb Selengkapnya

    Merasakan Lorong Transformasi Digital DTE

    Digital Transformation Expo merupakan ajang untuk menampilkan keragaman berbagai kemajuan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital Indonesi Selengkapnya

    Ajang G20 Dorong Percepatan Transformasi Digital di Indonesia

    Presidensi G20 Indonesia berpotensi memperkuat kerja sama antara pemangku kepentingan dari berbagai negara. Selengkapnya

    DIN G20 Memperkuat Sinergi Transformasi Digital

    Sebanyak 400 partisipan dari 42 perusahaan modal ventura, 55 perusahaan rintisan digital, hingga pembuat kebijakan bidang digital menghadiri Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA