FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 10-2020

    896

    Isi Bahan Bakar Dapat Voucher Rp600 ribu, Itu Hoaks!

    Kategori Berita Kominfo | doni003

    Jakarta, Kominfo – Beredar informasi di pesan instan WhatsApp yang menyebutkan jika mengisi bahan bakar di SPBU mendapatkan voucher senilai Rp600,000,00. Dalam pesan berantai tersebut disertakan tautan yang bisa diisi oleh  warga yang ingin mendapatkan voucher.

    Hasil penelusuran dari Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika, klaim isi bahan bakar di SPBU dapat voucher tidak benar.

    Dilansir dari Situs Pertamina.com tidak ada informasi pembagian voucher bagi pembeli bahan bakar di SPBU, namun Pertamina sendiri pernah memberikan promo pembelian BBM dan Gas LPG.

    Pihak Pertamina menduga situs tersebut modus penipuan upaya phising atau peretasan yang dapat bermula dari link atau situs tertentu.

    Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Sabtu (24/10/2020):

    1. Pak Jokowi Bergelar Sarjana Teknik pada Papan Nama di Abu Dhabi
    2. Foto Jalan Bernama "Habieb Rizieq Tak Bisa Pulang"
    3. Konsep UU Omnibus Law Berasal dari China
    4. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyindir Indonesia
    5. Surat Isi Bahan Bakar di SPBU Dapat Voucher Rp600 Ribu
    6. Saluran Telegram Mengatasnamakan KemenkopUKM

    Berita Terkait

    UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!

    UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya

    BI Beri Bansos Produktif untuk Pelaku UMKM, Itu Hoaks!

    Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya

    Tak Perlu Pasang Ring, Cukup Ramuan Bawang Putih? Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SE BI Tak Layani Tukar Uang Baru, Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA