FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    08 10-2020

    1483

    Kominfo: Bijaksana Memilah Informasi Covid-19

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Jakarta, Kominfo – Masyarakat harus bijaksana menerima berita khususnya terkait dengan pengadaan vaksin Covid-19 yang sedang diupayakan pemerintah saat ini.

    Hal itu ditegaskan Staf Ahli Menteri Bidang Hukum Kementerian Komuniksai dan Informatika Henri Subiakto dalam Diskusi Media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk “Vaksin : Menjawab Mitos dan Menolak Hoaks” di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan ekonomi Nasional (KPCPEN), Jakarta Kamis (08/10/2020).

    Menurut SAM Bidang Hukum, media sosial menjadi wadah yang patut diwaspadai. Pasalnya media ini menjadi salah satu area dengan penyebaran hoaks yang masif di masa pandemi Covid-19, dan ini merupakan persoalan serius.

    "Banyak berkembang berita hoaks saat pandemi. Informasi seputar pandemi pasti ada yang menyelewengkan. Masyarakat harus bijak dalam menyikapi berita yang berkembang mengenai Covid-19 maupun vaksin," katanya.

    Pada kesempatan ini, SAM Henri menegaskan bahwa vaksin adalah salah satu solusi mengakhiri pandemi Covid-19 di Inonesia bahkan dunia.

    "Untuk memutus pandemi ini tentu salah satunya dengan adanya vaksin. Oleh karenanya, saya meminta masyarakat tidak ikut sebagai pembaca apalagi membuat berita hoaks terkait vaksin. Adanya vaksin tentu untuk kebaikan bersama khususnya memberanta virus ini," ujarnya.

    Guna menghadapi berita-berita palsu masyarakat dikatakannya bisa melihat sumber-sumber informasi atau berita yang salah satunya berasal dari institusi resmi atau orang-orang yang kapabel dan memiliki kompetensi.

    Masyarakat diminta Henri tidak mengandalkan media sosial dalam memperoleh informasi-informasi. Media sosial ditegaskannya tidak memiliki kontrol dalam menginformasikan berita dibandingkan media konvensional.

    "Kalau ada informasi, jangan langsung reaktif. Ditelusuri dulu kebenarannya," katanya.

    Situasi pandemi seperti saat ini, informasi khususnya terkait vaksin Covid-19 harus disampaikan dengan Bahasa yang sederhana dan mudah dipahami masyarakat.

    "Masyarakat akan lebih mudah memahami informasi jika menggunakan bahasa yang mudah dan sesuai pemahaman. Kalau pakai bahasa tinggi susah dipahami," katanya.

    Selain itu, materi yang disampaikan juga harus benar-benar menjawab keresahan dan pertanyaan masyarakat.

    "Vaksin Covid-19, harus disampaikan karena dibutuhkan dan akan merugikan diri sendiri jika tidak menggunakannya," ujarnya.

    Turut tampil sebagai narasumber Diskusi Media FMB9 adalah Juru Bicara Pemerintah Satuan Tugas Covid-19 Reisa Broto Asmoro.

    Berita Terkait

    Sekjen Kominfo Serahkan Naskah Kerja Sama Transformasi Digital Indonesia - Singapura

    MoU Kerja Sama Transformasi Digital ini mencakup lingkup data, infrastruktur digital, talenta digital hingga startup digital Selengkapnya

    Kominfo Akan Wajibkan Publisher Gim di Indonesia Berbadan Hukum

    Kementerian Kominfo dipastikan tidak membentuk badan rating ini sendiri, namun menyerahkannya ke pihak ketiga agar bisa menjadi lembaga inde Selengkapnya

    Wabah Pneumonia Cina Varian Baru Covid-19, Awas Hoaks!

    Faktanya, klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Kominfo Terima Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023

    Kementerian Kominfo mendapatkan penghargaan sesuai Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Pusat. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA