FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    06 10-2020

    1048

    Menko Luhut: Waspadai Perubahan Cuaca Ekstrem dan Penyakit Bawaannya

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memeriksa kecepatan angin menggunakan Theodolit di Laboratorium Terbuka, di Serang, Banten, Minggu (27/9/2020). - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Inverstasi  Luhut Pandjaitan minta agar pengelola Wisma Atlet, Kementerian Kesehatan dan perwakilan BUMN untuk terus waspada dengan faktor cuaca terkait dengan pengendalian penularan Virus Corona. Hal itu diungkapkan oleh Menko Luhut pada Rapat Kordinasi (Rakor) virtual tentang Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet, Jakarta, Selasa (06/10/2020).

    “Tiga bulan ke depan kita harus bersiap dengan perubahan cuaca yang ekstrem, ditakutkan akan timbul klaster baru karena faktor tersebut,” ucapnya.

    Menko Luhut menegaskan perubahan cuaca itu dapat menimbulkan penyakit Demam Berdarah yang gejalanya mirip dengan Covid-19. “Kita harus mampu mengakomodir keduanya pula, jangan sampai satu orang terjangkit keduanya,” tegasnya.

    Selain memperingatkan tentang sistematika pencegahan tersebut, Menko Luhut juga mengingatkan kepada Wisma Atlet untuk terus menjaga kedisiplinan mereka yang sudah baik, “Angka kesembuhan yang tinggi di wisma atlet ini harus dipertahankan, juga bisa menjadi rujukan bagi RS lainnya,” ungkapnya.

    Menanggapi hal tersebut, Koordinator RSD Wisma Atlet, Mayjen Tugas Ratmono menekankan bahwa wisma atlet memiliki presentase kesembuhan yang tinggi, “Tingkat kesembuhan di wisma atlet rata-rata mencapai 90%, dan kami terus menerapkan kedisiplinan untuk meningkatkan angka kesembuhan,” ujarnya. Ia juga akan terus waspada terkait perubahan cuaca ekstrem dan akan menyiapkan berbagai mitigasi terhadap hal tersebut.

    Selain itu, Mayjen Tugas Ratmono juga melaporkan berbagai perkembangan di RSD Wisma Atlet seperti total pasien masuk berdasarkan rujukan, ketersediaan akomodasi, jumlah SDM, stok APD, stok Lab, ketersediaan obat terapi Covid 19 dan terapi pendukung. Tidak lupa pula, ia juga lapor telah mengkordinasikan kekurangan kebutuhan obat di wisma atlet kepada Menteri Kesehatan Dr. Terawan Agus Putranto yang juga menghadiri rakor tersebut.

    “Beberapa obat terapi Covid-19 dan obat terapi pendukung persediannya kurang dari satu minggu, seperti Oseltamivir dan Chloroquin Fosfat,” ungkapnya.

    Menanggapi hal tersebut, Menkes Terawan menegaskan pula bahwa ia akan segera mengirimnya dalam minggu yang sama.

    “Jangan sampai penderita Covid-19 gejala ringan berpindah menjadi gejala sedang karena kekurangan obat,” tukas Menko Luhut pada Menkes Terawan. Selain itu, Menko Luhut juga berpesan agar proses isolasi mandiri di Wisma Atlet diperketat.

    Sebagai penutup, Menko Luhut juga menegaskan sistematika tracing pasien penderita Covid-19 di dalam kota juga harus semakin di gencarkan dan harus tepat sasaran. BUMN yang juga hadir dalam rakor tersebut diminta untuk terus mempersiapkan kebutuhan penyaluran obat-obatan.

    Berita Terkait

    Pemerintah Jadikan IPDN Kampus Pencetak Birokrat Berwawasan Digital

    IPDN memainkan peran vital sebagai pencetak birokrat berwawasan digital yang menguasai teknologi. Selengkapnya

    Presiden Ajak Umat Kristiani Perkuat Semangat Bersikap Moderat dalam Beragama

    Presiden mengatakan bahwa Indonesia harus terus memberikan contoh kepada dunia terkait keberagaman yang merupakan hukum alam yang tidak terh Selengkapnya

    Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan

    Pemerataan layanan informasi publik di seluruh penjuru Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan bersama. Selengkapnya

    Jelang Libur Nataru, Pemerintah Pastikan Layanan Masyarakat Tetap Berjalan

    Pemerintah menjamin keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan. Saat ini, sudah tidak ada kebijakan yang berlaku tentang pem Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA