FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 09-2020

    1230

    Satgas Covid-19 Imbau Penerapan Protokol Kesehatan di Perkantoran

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Warga memotret pengumuman pelayanan di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat yang tutup sementara di Jakarta, Jumat (18/9/2020). Kejari Jakarta Pusat ditutup sementara karena dua pegawainya dinyatakan positif COVID-19 dan akan beroperasi kembali pada Senin 21 September 2020. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Pemberitaan sejumlah media menyebut adanya kluster pejabat dan juga telah merenggut nyawa para pejabat. Hal itu ditengarai dipicu dari banyaknya kasus positif yang ditemukan di perkantoran belakangan ini, khususnya dari instansi pemerintahan. 

    Namun menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, sebenarnya sampai saat ini kluster penyumbang kasus terbanyak masih diduduki kluster rumah sakit. 

    "Namun jumlah kluster perkantoran makin lama, makin meningkat," ungkapnya menjawab pertanyaan media dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Kamis (17/09/2020). 

    Wiku mengingatkan kembali pengertian kluster sendiri, adalah suatu konsentrasi atau kumpulan kasus di suatu tempat karena terjadi penularan yang berasal dari lokasi tersebut. 

    Melihat kondisi hari ini dari kluster perkantoran sudah ada lebih dari 5 orang kepala daerah dan pejabat publik yang meninggal karena Covid-19. Karenanya pihak baik yang ada di perkantoran maupun dalam perjalan pergi dan pulang, untuk betul-betul di cegah agar tidak terjadi penularan dan ditularkan dari kluster lainnya. 

    Saat ini pemerintah sudah transparan terkait pada pejabat yang terkenda Covid-19. Bahkan sudah banyak media yang memberitakan kasus tersebut. 

    "Dan ini merupakan bentuk transparansi publik dan tidak perlu terjadi stigma negatif kepada para pejabat publik, karena virus ini tidak mengenal jabatan, tidak mengenal jenis kelamin, tidak mengenal umur dan tidak mengenal waktu. Ini terjadi di seluruh dunia," jelasnya. 

    Ia meminta para pimpinan kantor dapat melindungi diri, saudara, kerabat, sejawat dan rekan-rekan kerjanya agar tidak terjadi korban lagi. 

    "Semua ini tergantung pada kita semuanya dalam merubah perilaku dalam menjalankan protokol Kesehatan," ujarnya. 

    Berita Terkait

    Jawa Timur Jadi Contoh Penerapan Keterpaduan Layanan Digital

    Digitalisasi harus dibarengi dengan pemangkasan proses bisnis, dan kedepan seluruh aplikasi akan diinteroperabilitaskan, dan tidak boleh sat Selengkapnya

    Presiden Tinjau Kesiapan Alutsista di Pangkalan TNI AU Iswahjudi

    Dalam penjelasannya kepada Presiden, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan bahwa dua F-16 yang ditampilkan adalah F-16 C/D dan F-16 AM/BM Selengkapnya

    Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 74 Persen

    Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa pembangunan struktur b Selengkapnya

    Pacu Pengembangan Santripreneurship, Wapres Tekankan Tiga Pesan Strategis

    Santripreneur juga harus terus meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan beragam kompetensinya agar mampu beradaptasi dengan dinamika dan peru Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA