LAN Kukuhkan Widyaiswara Ahli Utama Pusdiklat Kominfo

Jakarta, Kominfo - Lembaga Administrasi Negara mengukuhkan Sri Cahaya Khoironi sebagai Widyaiswara Ahli Utama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Tantangan yang kita hadapi semakin kompleks dan tidak mudah karena kita harus beradaptasi serta mencari terobosan agar pengembangan kompetensi dapat terus berjalan dengan aman tanpa mengurangi esensinya," ujar Kepala LAN Adi Suryanto dalam Upacara Pengukuhan Widyaiswara Ahli Utama di Gedung A Lantai 2, Kantor LAN, Jakarta Pusat, Kamis (13/08/2020).

Menurut Adi Suryanto, widyaiswara harus senantiasa menggali ide dan inovasi agar pengembangan kompetensi ASN unggul sebagai modal menuju pemerintahan berkelas dunia. "Pengembangan kompetensi di sini menjadi kunci dan tentunya banyak elemen yang harus dipertimbangkan yang salah satunya adalah peran para widyaiswara sebagai fasilitator, pembimbing, inspirator agar para ASN dapat terus belajar,” tegasnya.

Guna mewujudkan itu, Kepala LAN mengajak setiap pihak berkolaborasi dan mengotimasikan e-learning agar memberikan kesempatan lebih besar kepada ASN mengikuti pelatihan dengan mudah. “Mari kita ciptakan kolaborasi yang baik antara LAN dengan BPSDM, dan Pusdiklat sehingga apa yang dicita-citakan untuk kemajuan Bangsa dapat terwujud,” jelasnya.

Sebanyak 11 widyaiswara berasal dari lembaga pemerintah pusat dan daerah melakukan orasi bergiliran.  “Saya mengucapkan selamat kepada seluruh orator yang telah dikukuhkan menjadi Widyaiswara Ahli Utama yang merupakan jenjang tertinggi dari jabatan fungsional widyaiswara. Beban dan tanggung jawab yang dipikul akan semakin berat karena harus menjadi teladan, contoh, dan menginspirasi bagi widyaiswara lain yang lebih muda,” tutupnya.

Budaya Keamanan Informasi

Sebelum pengukuhan, mantan Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Kominfo menyajikan orasi berjudul "Pengaruh Analisis Kebutuhan Pelatihan Budaya Keamanan Sibur sebagai Upaya Pengembangan Kompetensi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Era Digital".

Menurut, Sri Cahaya Khoironi pelatihan budaya keamanan siber di lingkungan pemerintah dibutuhkan agar kompetensi digital ASN di bidang pengelolaan keamanan siber meningkat. Guna mewujudkan pelayanan publik yang prima. 

"Mengingat teknologi dan pengetahuan tentang upaya peretasan dalam kejahatan siber berkembang sangat cepat, maka perlu antisipasi investasi sumberdaya manusia melalui pelatihan budaya keamanan siber," ungkap Sri Cahaya Khoironi dalam naskah orasi. 

Sri Cahaya Khoironi menyatakan makin tingginya angka serangan siber pada instansi pemerintah dan kondisi maturitas penerapan SPBE pada beberapa instansi pemerintah  mebutuhkan pengembangan kompetensi.

"Setiap instansi pemerintah pusat dan daerah dapat mewujudkan rencana aksi merancang kegiatan pembuatan program dan pelatihan budaya keamanan siber untuk membantu mempersiapkan organisasi satuan kerja mampu menghadapi serangan siber," jelasnya.