Menkominfo: PDN Satukan 2.700 Data Center Pemerintah

Jakarta, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Pusat Data Nasional (PDN) akan bisa menyatukan operasional 2.700 data center pemerintah sekaligus meningkatkan teknologi melalui layanan interoperabilitas.

“Data center ini penting karena menyatukan yang sekarang ini sebanyak 2.700 data center pemerintah,” tutur Menteri Kominfo usai menerima kunjungan Duta Besar Perancis untuk Republik Indonesia Olivier Chambard di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Jum’at (17/07/2020).

Menteri Johnny menjelaskan, dari 2.700 data center pemerintah tersebut, baik yang menggunakan cloud computing maupun yang tidak menggunakan cloud computing merupakan data center model lama.

“Dari 2.700 ini nanti saat ini sedang dilakukan interoperabilitas di data center Kominfo, tetapi nanti data-data ini harus dipindahkan di dalam satu data center pemerintah,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, menurut Menteri Kominfo Pemerintah Perancis menawarkan pembiayaan teknologi yang bisa menyatukan keseluruhan data center. 

Sedangkan untuk keamanannya Menkominfo menegaskan harus dengan sistem keamanan tinggi, “Keamanan data harus dengan sistem keamanan data tier 4 yang paling tinggi,” tegasnya.

Di tengah situasi pandemi Covid-19, di mana dunia sedang mengalami tekanan lingkaran ekonomi, pemerintah juga mengambil pilihan pembiayaan antara menggunakan biaya dari APBN atau bantuan dari luar negeri.

“Kita punya pilihan dia dibiayai melalui APBN atau dibiayai bantuan luar negeri. Kalau melalui APBN maka tentu menyerap banyak sekali untuk pembangunan data center, di sisi yang lain Rupiah murni ini masih dibutuhkan banyak sekali untuk prioritas pembiayaan yang lain, apalagi masa Covid-19 ini, sehingga sumber pembiayaan alternatif yang lain ini yang harus dicari,” pungkasnya.

Pertemuan Menteri Kominfo dan Dubes Perancis juga membahas dua kerja sama lainnya di sektor ICT, yakni kerja sama Improvement on Television Transmitting Stations  (ITTS) atau digitalisasi Televisi Repubik Indonesia (TVRI) dan Satelit Satria.