Menkominfo Pimpin Rapat Persiapan Peringatan Natal Nasional
Menkominfo meminta segenap jajaran panitia untuk memastikan semua persiapan dapat dipenuhi mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat pa Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Sebuah video di media sosial Facebook menampilkan seorang wanita sedang melakukan percobaan dengan menggunakan bihun yang berubah jadi warna kehitaman setelah diberi obat merah. Perubahan warna tersebut diklaim menandakan ada kontaminasi racun telah beredar.
Selanjutnya dalam video itu, wanita tersebut menambahkan air rebusan daun kelor. Beberapa saat kemudian larutan tersebut kembali jernih. Atas kejadian ini, sang wanita mengklaim air rebusan daun kelor dapat menetralisir racun yang ada dalam tubuh.
Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan penelusuran dan didapatkan fakta bahwa Ketua Departemen Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Wawaimuli Arozal mengungkapkan bahwa informasi yang ada dalam video itu salah.
"Klaim bahwa bihun tersebut mengandung racun karena dapat berubah warna saat diberi obat merah dinilai keliru. Perubahan warna itu terjadi karena adanya reaksi kimia yang wajar, bukan karena bihun yang mengandung racun atau toksin,” ungkapnya.
Wawaimuli Arozal menjelaskan daun kelor memiliki efek antioksidan, menurunkan lemak darah dan anti peradangan. Namun, khasiat-khasiat tersebut masih sebatas penelitian yang diuji coba pada hewan.
“Adapun penelitian yang sudah terbukti pada manusia yakni sebagai suplemen besi, artinya daun kelor berperan sebagai asupan besi pada orang yang anemia karena defisiensi besi,” jelas dr Wawaimuli Arozal.
Berikut daftar lengkap hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Jumat (26/06/2020):
Menkominfo meminta segenap jajaran panitia untuk memastikan semua persiapan dapat dipenuhi mengingat waktu pelaksanaan yang semakin dekat pa Selengkapnya
Konektivitas yang cepat dan merata akan membuka peluang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningka Selengkapnya
Komisioner Komisi Pemilihan Umum August Mellaz membantah gambar tersebut dikeluarkan lembaganya. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari kompas.com ternyata klaim itu keliru. Selengkapnya