Dirjen Aptika: Perlu Kesadaran Bersama akan Pelindungan Data Pribadi

Jakarta, Kominfo – Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan, tantangan yang dihadapi oleh semua sektor berkaitan dengan pelindungan data pribadi adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya melindungi data pribadi. Oleh karena itu, Dirjen Semuel mendorong agar semua pihak membangun kesadaran bersama.

“Tantangan terkait perlindungan data pribadi ada di semua sektor, tapi khususnya hari ini kita bicara di sektor kesehatan, pasti tantangannya adalah kebocoran data pribadi pasien karena adanya celah di keamanan,” tutur Dirjen Aptika pada Webinar Perlindungan Data Pribadi di Sektor Kesehatan oleh ICSF, dari Jakarta, Jum’at (26/06/2020).

Dirjen Semuel menjelaskan bahwa, kurangnya kesadaran untuk melindungi data pribadi di sektor kesehatan yakni terkait data spesifik dan data sensitif. Dua aspek ini yang kemudian diperlukan pentingnya kesadaran.

“Kesadaran ini harus ditumbuhkan, baik yang pemilik data maupun yang mengendalikan data, ini memang masih dirasakan kepincangan di Indonesia,” ujarnya.

Guna menumbuhkan kesadaran bersama, maka hal tersebut perlu disuarakan bersama untuk melakukan literasi kepada pemilik data maupun terhadap orang yang mengendalikannya.

“Karena kalau kita bicara pengendalian data atau perlindungan data pribadi, itu ada tiga komponen yaitu pemilik data, pengendali data dan pemroses data,” jelas Dirjen Semuel.

Pemilik data adalah pasien itu sendiri, sedangkan pengendali data dari pihak Rumah Sakit, Dinas Kesehatan maupun pihak-pihak lain yang berwenang atas nama pengendali.

“Kadang-kadang kan dinas ataupun Rumah Sakit tidak punya fasilitas, dia menitipkan diproses di Cloud namanya. Cloud itu juga ada aturannya pada saat dia mengolah itu, bagaimana itu ada aturannya. Jadi ini ada tiga subjek yang ada dalam perlindungan data pribadi,” imbuh Dirjen Aptika.