FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 06-2020

    846

    Optimistisme Menkominfo atas Migrasi Pelaku UMKM ke Pasar Online

    Kategori Berita Pemerintahan | Yusuf

    Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan optimistisme pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan melakuan transformasi dan migrasi menuju ke pasar online.

    "Kita bisa sukses untuk mempercepat transformasi digital dan mengajak UMKM untuk bertrasformasi serta bermigrasi dari offline ke online, dari pasar fisik ke pasar-pasar digital, dan e-commerce Indonesia bertumbuh dengan baik karena memang saatnya sekarang adalah saat digital," paparnya ketika menjadi pembicara dalam tayangam program acara TVRI bertajuk “Indonesia Bicara”, Kamis (18/06/2020).

    Meski demikian, Menteri Johnny mengakui upaya itu perlu mendapatkan dukungan semua pihak.“Memang pekerjaannya tidak gampang, tidak mudah, tetapi untuk kepentingan Indonesia pada saat di mana seluruh spiral kekuatan nasional kita gerakkan energi positifnya,” ungkapnya.

    Menteri Kominfo menyebutkan ada tiga tantangan yang dihadapi pelaku UMKM bertransformasi memasarkan produk secara offline menjadi berjualan online. "Ketiga tantangan tersebut yaitu dari sisi produksi, distrubusi, dan konsumsi," tuturnya.

    Dari sisi produksi, Menteri Kominfo menngatakan, memang selama ini sisi produksi itu menjadi tantangan agar para pelaku UMKM bisa menghasilkan produk-produk yang secara kualitas itu baik dan bisa bersaing di pasar.

    “Ini tantangan kita di sisi produksi, di situ juga harus cepat supply bahan bakunya. Kita perlu memastikan juga kontinuitas daripada produksi sendiri. Jadi, kalau sudah memenuhi standar kualitas, secara kontinyu berlangsung terus-menerus produksinya bisa berjalan,” paparnya.

    Tantangan yang kedua, lanjut Menteri Johnny, ada di sisi distribusi. Bagaimana barang hasil produksi itu bisa di-delivery tepat waktu karena masyarakat butuh ketepatan waktu dan kecepatan. 

    “Saat ini, logistik dalam negeri kita tentu sudah jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga akan memudahkan pergerakan barang dari satu titik ke titik yang lain,” ujarnya.

    Kemudian, sisi yang ketiga adalah di sisi konsumsi. Menteri Kominfo menuturkan, sekarang ini branded-branded memiliki kendala sendiri di negaranya masing-masing. Tetapi, kini justru harus menjadi kekuatan gerakan masyarakat Indonesia untuk merubah mindset/cara berpikirnya bahwa branded itu bukan produksi asing.

    “Branded itu adalah produksi lokal dan kita bangga. Nah, dulu orang Indonesia kan suka dengan barang yang disebut branded. Kalau branded, asosiasinya produksi dari luar negeri. Kalau branded barang-barang yang merek dari luar negeri. Itu harus diubah,” tuturnya.

     

    Insentif Pemerintah

    Jika sebelumnya ada kendala finansial yang dihadapi pelaku UMKM, Menteri Kominfo menyatakan Pemerintah sudah memberikan solusi insentif melalui otoritas fiskal dalam bentuk pembiayaan yang bisa langsung kepada masyarakat.

    “Kecepatan di dalam penyaluran insentif-insentif ini juga kita butuhkan karena masyarakat kita para petani, nelayan dan peternak, usaha rumah tangga yang bergerak di sektor UMKM belum terbiasa dengan berbagai persyaratan maupun dokumen kredit perbankan yang rumit. Ini harus kita bantu untuk mempercepat agar mereka lebih cepat mendapat insentif-insentif dan fasilitas-fasilitas pembiayaan dari stimulus-stimulus fiskal dan pembelian kredit dari perbankan,” urainya.

    Kementerian Kominfo, menurut Menteri Johnny juga menyediakan akses internet berkualitas agar dapat mendukung aktivitas pelaku UMKM. 

    "Kita harapkan adalah tersedianya akses-akses yang baik pada masyarakat, quality of service dari internet misalnya. Tapi dalam kaitan dengan itu, backbond untuk internet itu disediakan oleh operator selular. Kementerian Kominfo bekerjasama dan memonitor terus-menerus dengan operator seluler untuk memastikan infrastruktur telekomunikasi kita itu dalam keadaan yang baik dan bisa menjangkau masyarakat," tuturnya. 

    Menteri Kominfo menyebutkan, hingga sekarang ini ada sekitar 7.634 titik akses internet itu tersebar di wilayah 3T untuk mendukung kegiatan masyarakat termasuk di dalamnya kegiatan ekonomi digital masyarakat di desa-desa.

    “Bagi wilayah-wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di mana memang secara komersial belum feasible untuk perusahaan-perusahaan operator seluler, Kominfo melalui Badan Layanan Umumnya mengambil bagian di situ,” jelasnya.

    Menurut Menteri Kominfo, karena begitu besarnya Indonesia, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, tentu Pemerintah bersama-sama ekosistemnya akan terus melengkapi kebutuhan infrastruktur digital.

    “Apalagi pada saat di mana Covid-19 ini semuanya membutuhkan internet dan ini harus disediakan dengan cepat. Pandemi mendorong kita semuanya untuk secara cepat masuk ke era Digital Society atau masyarakat digital,” tuturnya. (hm.ys)

    Berita Terkait

    Bina Pelaku UMKM Agar Mampu Tembus Pasar Ekspor

    Negara Afrika cocok dengan produk-produk Indonesia. Selain itu, Indonesia juga bisa menyasar ke negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, Selengkapnya

    Pemerintah Dorong Peningkatan Digitalisasi UMKM dan Usaha Kreatif

    Digitalisasi UMKM membutuhkan sinergi yang solid dari semua pemangku kepentingan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. Selengkapnya

    Pemerintah Dorong Perempuan Pelaku UMKM Kembangkan Bisnis

    The Girl Fest 2023 menghadirkan para perempuan inspiratif yang telah sukses di bidangnya masing-masing untuk berbagi cerita dan prestasinya. Selengkapnya

    Pemerintah Bekali Pelaku Parekraf-UMKM di Yogyakarta Soal Pasar Modal

    Sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA