FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    04 06-2020

    1008

    Percepat Pengujian Spesimen, Pemerintah Rekrut Relawan Besar-besaran

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Warga mengikuti test swab Covid-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat Covid-19 di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Swab test dengan Mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tersebut bertujuan untuk mempercepat pengujian secara lebih masif dan spesimen swab di lapangan. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Proses pengujian spesimen virus corona Covid-19 yang dilakukan pemerintah telah melampaui target 10.000 per hari. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meminta proses pengujian spesimen bisa dilakukan lebih agresif dengan mencanangkan target pengujian sebanyak 20.000 per hari.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang juga sebagai Ketua Dewan Pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyampaikan akan mengarahkan Gugus Tugas dan pihak Kementerian Kesehatan untuk terus mempercepat pengujian spesimen.

    "Nanti kami Gugus Tugas dan Kemenkes akan terus mempercepat untuk target 20 ribu dan selanjutnya kita bergerak ke target 30 ribu sesuai dengan perhitungan bapak Presiden," terang Menko PMK usai rapat terbatas bersama Presiden, Kamis (04/06/2020).
     
    Lebih lanjut, untuk memenuhi target, maka menurutnya perlu peningkatan sumber daya manusia yang terlibat dalam hal pelacakan dan pengujian spesimen secara masif. "Karena itu kita memerlukan relawan yang bisa membackup, dan ini membutuhkan tenaga besar," ucapnya.

    Sukarelawan yang dibutuhkan menurut Menko PMK adalah para mahasiswa di bidang kesehatan masyarakat, keperawatan, dan mahasiswa S2 di bidang biologi molekuler. Menurutnya, Presiden Jokowi telah menyetujui untuk segera melakukan rekrutmen sukarelawan secara besar-besaran.

    Menko PMK melanjutkan,  perekrutan sukarelawan yang dilakukan diharapkan akan mengoptimalkan pengujian spesimen dengan sistem shifting. Sehingga penggunaan mesin tes polymerase chain reaction (PCR) untuk melakukan pengujian spesimen bisa dimaksimalkan.

    "Ini juga mesti ada shift sehingga alat-alat bisa bekerja dengan optimal, dan kemungkinan kesalahan akibat overload jam kerjanya bisa dikurangi," imbuhnya.

    Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, pemerintah kemungkinan akan memanfaatkan sistem kuliah kerja nyata (KKN) dan program praktik lapangan (PPL) di kampus untuk memasukkan para mahasiswa menjadi sukarelawan dalam pengujian spesimen virus corona.

    "Pak Presiden menyetujui agar Pak Menristek/Kepala BRIN dengan Menkes dan Mendikbud untuk menginisiasi relawan dan mungkin bisa dikaitkan dengan kegiatan KKN dan PPL mahasiswa-mahasiswa tersebut," pungkas dia.
     

    Berita Terkait

    Tangani Pornografi Anak, Pemerintah Akan Bentuk Satgas

    Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan pemutusan akses terhadap hampir dua juta konten pornografi anak untuk memberantas per Selengkapnya

    Antisipasi Puncak Arus Balik Tol Cikampek, Pemerintah Terapkan Rekayasa Lalu Lintas

    Selain rekayasa lalu lintas, Pemerintah mendorong penyebaran waktu pada arus balik juga perlu dilakukan agar tidak terkonsentrasi pada satu Selengkapnya

    Dukung Pemanfaatan AI di Pemerintahan, Keamanan Jadi Prioritas

    Kejahatan masa depan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) membawa tantangan yang semakin kompleks. Ancaman seperti penyebaran Selengkapnya

    Upaya Pemerintah Kembangkan Parekraf Berkelanjutan di IKN

    Menparekraf menjelaskan berbagai upaya dilakukan dalam mendukung pengembangan parekraf berkelanjutan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA