UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Beredar konten di media sosial yang berisi informasi bahaya sarung tangan yang digunakan oleh petugas rapid atau swab test. Dalam konten yang beredar disebutkan bahwa, petugas jarang mengganti sarung tangan dan berbahaya lantaran bisa menularkan Covid-19 dari pasien sebelumnya.
Setelah dilakukan penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika didapatkan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. Ia menegaskan narasi yang beredar di masyarakat itu tidak sesuai dengan fakta. Ia menjelaskan bahwa kegiatan rapid atau swab test dipastikan selalu mematuhi standar operasional prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
“Setiap pasien yang diperiksa oleh tim penjaringan lapangan saat tes massal, juga diwajibkan memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tes,” ujar Abdul Hakam.
Berikut rincian lengkap laporan isu hoaks harian untuk Rabu (03/06/2020) dari Tim AIS Kementerian Kominfo:
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Video tersebut beredar dengan narasi bahwa makanan bayi tersebut mengandung logam. Selengkapnya