FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    13 05-2020

    1003

    Dirjen IKP: Kelola Respons Publik Selama Pandemi Covid-19

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Jakarta, Kominfo - Mengelola komunikasi publik selama pandemi Covid-19 menjadi hal yang tidak mudah akan tetapi harus dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar lebih tahu bagaimana menangani permasalahan yang juga dihadapi banyak negara di dunia ini. 

    Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Widodo Muktiyo salah satu perhatian dalam komunikasi publik adalah mengelola respons publik agar pemahaman terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 makin meningkat.

    Dirjen Widodo mengatakan salah satu kendala dalam komunikasi publik adalah faktor geografi Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan ragam kebudayaan tiap wilayahnya. “Ada yang di kota ada yang di pelosok sampai pada yang di terpencil,” kata Dirjen Widodo di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (13/05/2020).

    Kondisi geografis Indonesia dan ragam budaya itu menurut Widodo mempengaruhi penyampaian dan penerimaan informasi di tengah masyarakat. Sehingga hal itu juga kemudian melahirkan berbagai bentuk respons di tengah masyarakat.

    Adapun berbagai bentuk respons yang muncul tersebut adalah mulai dari yang belum tahu menjadi belum percaya kemudian memicu kepanikan hingga pada akhirnya mengubah perilaku masyarakat dan berujung stres.

    “Paniknya tidak hanya ada di dalam diri kita, tapi paniknya sampai pada perilaku ekonominya. Ada panic buying, dibeli macam-macam itu,” jelas Dirjen Widodo.

    Selain itu, Dirjen IKP memahami bahwa timbulnya stres itu juga disebabkan oleh suatu keadaan masyarakat yang ‘dipaksa’ untuk mengubah pola kehidupan sehari-hari, dari yang awalnya berjalan normal, menjadi dibatasi dan diatur ruang geraknya.

    “Ini kan gaya hidup baru yang dipaksa harus ikut, setelah (masyarakat) tahu. Nah di situlah kemudian terjadi satu situasi yang di dalam keluarga itu menjadi sesuatu yang baru, dipaksa, punya implikasi yang lebih luas lagi,” terangnya.

    Kemudian Dirjen Widodo menjelaskan bahwa pada awalnya tidak semua masyarakat memahami bahwa kondisi stres dapat menurunkan imunitas seseorang sehingga dapat membuat tubuh menjadi rentan terinfeksi virus.

    Akan tetapi dari waktu ke waktu masyarakat dan secara berkala masyarakat mulai memahami dan mulai dapat mengelola situasi sehingga keadaan menjadi lebih tenang.

    Adapun menurut Dirjen IKP, dinamika kejadian yang timbul tidak hanya berhenti di sana. Dalam kurun waktu dua bulan sejak dibentuk Media Komunikasi Publik Gugus Tugas, masyarakat juga kembali bereaksi ketika pemerintah memberlakukan aturan untuk tidak mudik.

    “Dalam dirinya ada suatu keinginan tetapi kemudian harus (dipaksa) mengerti bahwa situasi ini akan merugikan semua,” jelasnya.

    Dalam hal ini, Dirjen Widodo mengatakan bahwa banyak masyarakat yang masih belum menggunakan pemahaman kognitifnya untuk menyikapi keputusan pemerintah yang mengatur larangan mudik.

    Oleh karena itu, Tim Komunikasi Publik tak henti memberikan layanan informasi dan komunikasi menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami agar masyarakat dapat menerima dan memahami ketentuan dan aturan yang diambil pemerintah demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

    “Kami selalu menekankan pemahaman bahwa mudiknya bisa ditunda diundur, besok akhir tahun dan sebagainya,” pungkas Dirjen Widodo.

    Sumber

    Berita Terkait

    Dewan Pers: Perpres Publisher Rights Untungkan Semua Pihak

    Perpres “Publisher Rights” justru akan menguntungkan semua pihak, baik media besar maupun media kecil. Selengkapnya

    Kelola Komunikasi Publik dengan Terapkan Prinsip Cepat dan Efektif

    Kementerian Kominfo mengajak kepada peserta Jarkom yang hadir baik secara online maupun offline untuk bersama-sama belajar menghasilkan prod Selengkapnya

    Awas Disinformasi, Sapi Mati Usai Vaksinasi Covid-19!

    Rekaman asli kejadian tersebut pernah diterbitkan dalam artikel dari english.alsiasi.com. Selengkapnya

    Dirjen IKP: ASO Berpotensi Tumbuhkan 232.000 Pekerjaan Baru

    Program ASO memiliki beragam manfaat yang akan dirasakan langsung masyarakat, salah satunya menumbuhkan 232.000 pekerjaan baru. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA