FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 04-2020

    1903

    Melacak Pendatang di Babel dengan Aplikasi Fight Covid-19

    Kategori Berita Kominfo | mth
    Staf khusus Gubernur Bangka Belitung Prof. Dr. Ir. Saparudin - (Humas BNPB)

    Jakarta, Kominfo - Setiap pendatang yang baru tiba di Provinsi Bangka Belitung (Babel) dari daerah lain dilacak pergerakannya menggunakan aplikasi karya pemuda setempat bernama Fight Covid-19 untuk membantu memantau riwayat perjalanan.

    Staf khusus Gubernur Bangka Belitung Prof. Dr. Ir. Saparudin dalam dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (24/04/2020), mengatakan petugas dari pemerintah provinsi telah melacak warga Babel yang baru datang dari luar daerah dengan menggunakan aplikasi Fight Covid-19 dan memakai gelang penanda.

    Saparudin mengatakan telah memasangkan gelang penanda dan aplikasi tersebut pada sekelompok orang yang baru datang dari Palembang ke Pulau Bangka menggunakan kapal laut. Padahal sebelumnya Bangka Belitung sudah membatasi perlayaran kapal laut hanya untuk logistik dan penerbangan pesawat hanya satu jadwal sehari ke Provinsi Bangka Belitung.

    "Tim kita harus ke sana melakukan pemanduan pada mereka yang masuk untuk install aplikasi, pasang gelang supaya bisa terus terpantau. Kami harapkan mereka tetap ada di rumah, supaya kalau mereka carrier, tetap ada di rumah selama 14 hari," kata Saparudin.

    Pengembang aplikasi Fight Covid-19 Ahmad Alghozi mengatakan sistem kerja pelacakan orang-orang yang baru datang dari luar daerah, ataupun Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pemantauan (ODP), atau bahkan pasien positif Covid-19 yang tanpa gejala dengan menggunakan data lokasi atau GPS yang ada di ponsel.

    Aplikasi Fight Covid-19 buatan Alghozi dengan tiga orang rekannya akan meminta persetujuan pengambilan data GPS. Setiap pergerakan seseorang yang dipantau ketika membawa ponselnya akan terlacak dan disimpan dalam server yang telah disiapkan oleh Pemprov Bangka Belitung.

    Sementara gelang penanda yang dipasangkan pada para pendatang, kata Alghozi, untuk efek psikologis bagi orang-orang yang dipantau agar tidak keluar rumah dan tetap karantina mandiri selama 14 hari setelah hari kedatangannya dari luar daerah.

    Saparudin mengatakan Pemprov Bangka Belitung sudah menyiapkan server untuk menampung data pergerakan orang-orang yang dipantau dari aplikasi Fight Covid-19. Sehingga apabila ada seseorang yang baru tiba di Babel berasal dari daerah episentrum mendapati gejala Covid-19, riwayat perjalanan orang tersebut akan dilacak melalui data dan setiap orang yang ditemuinya segera dilakukan tes.

    "Harus siapkan server karena datanya besar, history-nya harus disimpan. Kalau pada H-10 dia ada gejala, H1-H10 harus disimpan supaya bisa tracking, dan temui orangnya untuk dites," kata Saparudin.

    Selain tujuan utama aplikasi Fight Covid-19 untuk melacak pergerakan orang, aplikasi itu juga terdapat berbagai informasi mengenai virus corona baru tersebut. Beberapa informasi yang disajikan seperti data kasus Covid-19 di Indonesia dan dunia, data rujukan RS tiap daerah, nomor kontak darurat, skrining Covid-19 secara mandiri, dan berbagai informasi pencegahan virus corona lainnya.

    Sumber

    Berita Terkait

    Wamenkominfo akan Bincang Transformasi Digital dengan Sivitas STMM

    Wamenkominfo akan berbincang dengan sivitas STMM Yogyakarta mengenai transformasi digital yang mencakup tangan dan antisipasi perubahan indu Selengkapnya

    Menkominfo Ajak Masyarakat Makin Produktif dengan Kemajuan Digital

    Kemajuan ekosistem digital yang sudah ada ini harus dijaga bersama oleh seluruh masyarakat dari kejahatan keuangan berbasis digital yang mak Selengkapnya

    [Berita Foto] Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila

    Kominfo menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023. Selengkapnya

    Menkominfo Soroti Tiga Aspek Penting Pengembangan Talenta Digital

    Menkominfo menyoroti dukungan stakeholders, lompatan kebijakan dan pengelolaan pendidikan serta peran perempuan di bidang transformasi digit Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA