FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    10 04-2020

    874

    PWI: Wartawan Jangan Meliput Tanpa Protokol Kesehatan

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Jakarta, Kominfo - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) meminta agar para wartawan tidak melakukan peliputan selama belum memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

    "Saya bangga sekali wartawan sekarang ini bisa menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi Covid-19, tapi saya mengingatkan harus mengutamakan kesehatan, mengutamakan kondisinya. Jangan sampai protokol kesehatan diabaikan," ujar Ketua Umum PWI Atal S Depari dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (10/04/2020).

    Di samping itu, seluruh organisasi pers termasuk PWI terus mengingatkan, mengimbau, dan menyampaikan kepada seluruh anggotanya agar prosedur yang benar saat peliputan selama pandemi Covid-19 tetap dijalankan.

    Hingga sekarang ini kegiatan peliputan sudah mulai dibatasi, dalam artian tidak lagi menimbulkan kerumunan yang sejalan dengan prinsip "physical distancing”. Oleh karena itu diharapkan kegiatan peliputan yang sebelumnya masih mengundang banyak wartawan sehingga menimbulkan kerumunan untuk dihindari selama pandemi Covid-19.

    "Beberapa waktu lalu, karena diundang atau apa, temen-temen wartawan masih bergerombol. Ketika kita kampanye 'social distancing' masih berkumpul, begitu juga di beberapa daerah," katanya.

    Dalam hal ini banyak metode peliputan yang bisa dilakukan tanpa harus mengambil risiko dengan berkerumun di lapangan, misalnya melalui televisi pool, televisi streaming, telepon seluler, dan sebagainya.

    Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selama memberikan keterangan resmi mengenai COVID-19 dari Kantor Graha BNPB melalui sistem TV Pool, Radio Pool dan rilis pers kepada para awak media melalui grup jejaring sosial yang dikelola oleh Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

    "Kami meminta temen-temen wartawan lebih mengutamakan kesehatannya. Protokol kesehatan itu intinya. Sebenarnya, banyak sekali cara meliput sekarang ini, seperti TV pool, ini sudah bagus," katanya.

    Selain itu, menurut informasi perwakilan media-media asing di Indonesia pun sudah tidak menerjunkan lagi wartawannya di lapangan selama pandemi Corona demi mendukung upaya Pemerintah dalam rangka memutus penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

    "Saya dengar beberapa perwakilan media di luar, misalnya AS, Inggris, perwakilannya di sini ga ada yang di lapangan. Apalagi, sampai mengejar pasien sampai rumah sakit (RS),” tutup Atal.

    Berita Terkait

    Penggantian ID Pelanggan Atas Nama PLN? Itu Hoaks!

    Faktanya, bukti kuitansi penggantian ID pelanggan mengatasnamakan PLN tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Pertemuan Ketiga DEWG G20 Labuan Bajo Terapkan Prokes Ketat

    Sistem bubble diberlakukan, untuk membatasi kontak antarorang yang beraktivitas pada kegiatan G20 dengan orang di luar atau dengan kelompok Selengkapnya

    Bantuan 150 Juta dari BPJS Kesehatan, Awas Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari akun Facebook Jabar Saber Hoaks yang telah terverifika Selengkapnya

    Imbauan Perpanjangan Surat Pemakaman, Awas Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika, menemukan fakta dari akun Instagram @jalahoaks milik Pemprov DKI Jakarta. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA