FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    27 01-2020

    943

    Mendag: Kita Perkuat Sinergi Tingkatkan Ekspor Nonmigas

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menegaskan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) akan memperkuat sinergi untuk mencapai surplus neraca perdagangan dengan pertumbuhan ekspor nonmigas. Hal itu diungkapkan Mendag Agus saat hadir sebagai pembicara pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementan di hotel Bidakara, Jakarta, hari ini, Senin (27/01/2020).

    "Kita harap Kemendag dan Kementan dapat bersinergi, saling mendukung untuk mencapai surplus neraca perdagangan dengan pertumbuhan ekspor nonmigas khusunya ekspor produk pertanian," ujar Mendag Agus.

    Menurut Mendag, peran dan dukungan dari Kementan yang dibutuhkan, yaitu meningkatkan daya saing produk pertanian melalui peningkatan kualitas dan produksi hasil pertanian; diversifikasi produk pertanian dengan mengolah produk pertanian yang bernilai tambah; serta peningkatan kapasitas sumber daya pertanian dalam rangka meningkatkan kemampuan para petani.

    Pada kesempatan tersebut, Mendag Agus kembali menegaskan mandat Presiden Jokowi kepada Kemendag, yaitu menjaga neraca perdagangan dengan mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan terutama dengan negara-negara potensial tujuan ekspor, mengendalikan impor secara selektif, dan mengoptimalkan peranan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC). "Selaras dengan mandat Presiden Jokowi, Kemendag telah menetapkan kebijakan utama tahun 20202024, yaitu menargetkan pertumbuhan ekspor nonmigas di kisaran 7,75 s.d. 11,09 persen; pertumbuhan ekspor barang/jasa di kisaran 7,6210,75 persen; dan fokus mendorong enam produk prioritas ekspor," ungkap Mendag.

    Mendag Agus menerangkan strategi jangka pendek dan menengah dalam meningkatkan ekspor nonmigas. Strategi jangka pendek yang akan dilakukan Kemendag adalah meratifikasi 13 perjanjian dan menyelesaikan 11 perjanjian perdagangan internasional; menyederhanakan prosedur ekspor dan kemudahan impor bahan baku; meningkatkan Free Trade Agreement Center (FTA Center) di lima daerah yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, dan Medan; menggiatkan misi dagang ke pasar tradisional dan pemanfaatan perjanjian internasional; serta optimalisasi ITPC.

    Sementara itu, strategi jangka menengah yang akan dilakukan adalah menyelesaikan sengketa dagang dan mengoptimalkan pemanfaatan instrumen pengamanan perdagangan; meningkatkan pencitraan (branding) dalam partisipasi pameran dan misi dagang, meningkatkan SDM usaha kecil dan menengah (UKM) ekspor dengan pelatihan ekspor kepada 3.424 peserta dan pelatihan progran pada 38 pelaku usaha UKM siap ekspor; serta mendorong penerapan skema imbal dagang dan pengolahan energi baru terbaharukan.

    Berita Terkait

    Presiden Minta Segera Integrasikan Layanan pada Portal Nasional

    Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika terdapat lebih dari 27.000 aplikasi yang ada di tingkat pusat dan daerah. Selengkapnya

    Wapres Yakini KDEKS Jadi Penggerak Pembangunan Ekonomi Sultra

    Wapres menerangkan bahwa upaya pengelolaan sumber daya alam sejatinya harus dilakukan melalui praktik-praktik ekonomi yang bertanggung jawab Selengkapnya

    Presiden Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun

    ASEAN dan Australia berbagi tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan tersebut. Selengkapnya

    UMKM dan Pedagang Jadi Pasar Tulang Punggung Ekonomi Nasional

    Menurut Mendag, digitalisasi sebuah keniscayaan sehingga perdagangan perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA