FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    14 12-2019

    1818

    Hari Nusantara 2019, Momentum Jaga Kedaulatan Bangsa Untuk Indonesia Maju

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Menko Perekonomian Arilangga Hartarto (kanan) menyerahkan piagam rekor muri pada Wali Kota Pariaman Genius Umar (kiri) saat memperingati Hari Nusantara ke-19 di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu (14/12/2019). Sebanyak 1.000 pelajar memainkan alat musik pukul tradisional "Gandang Tansa" secara serentak untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). - (antarafoto)

    Pariaman, Kominfo - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memandang laut sebagai sumber daya yang potensial dan unsur perekat bangsa. Guna mempertebal semangat kebhinekaan sekaligus melaksanakan pembangunan Nusantara dalam mengelola wilayah maritim, pesisir hingga perbatasan dan pulau-pulau terluar, Pemerintah telah menetapkan tanggal 13 Desember sebagai puncak Peringatan Hari Nusantara, sebagai bagian dalam upaya menjaga kedaulatan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

    “Peringatan Hari Nusantara merupakan sarana penguat Wawasan Nusantara, sekaligus sarana pengembangan potensi daerah agar menjadi destinasi pariwisata berskala nasional maupun internasional”, ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan amanat Presiden RI pada puncak peringatan Hari Nusantara 2019 di Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu (14/12/2019).
     
    Peringatan Hari Nusantara diharapkan dapat melahirkan kembali semangat, kekuatan, dan kekompakan bangsa untuk maju. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Kota Pariaman pun dapat mengembangkan potensi ekonomi, khususnya potensi pariwisata di Kota Pariaman dan Sumatera Barat sebagai satu kesatuan yang utuh.
     
    Menurut Menko Airlangga, Pemerintah telah memberikan perhatian besar bagi kesejahteraan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir, pulau-pulau terluar dan terpencil melalui konsep Pembangunan Indonesia Sentris. Konsep ini mendorong agar rakyat Indonesia yang berada di pinggiran, kawasan perbatasan, pulau-pulau terdepan, dan kawasan terisolir merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan dan merasa bangga menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
     
    Presiden Joko Widodo dalam sambutan pelantikannya pada 20 Oktober 2019 juga telah menyampaikan visi Indonesia tahun 2045 menjadi negara maju. “Untuk mewujudkan hal itu kita harus fokus pada dua agenda prioritas utama yakni pembangunan Sumber Daya Manusia dan infrastruktur dalam lima tahun ke depan, hingga tahun 2024”, ujar Menko Airlangga.
     
    Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan dengan melakukan penguatan lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan, pemanfaatan teknologi informasi, inovasi, dan kreativitas, agar menghasilkan SDM unggul yang berhati Indonesia dan berideologi Pancasila. Pemerintah juga melakukan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan hingga di pulau-pulau terluar, serta mendorong link and match dunia pendidikan dengan dunia kerja.
     
    “Selain membangun SDM, pembangunan infrastruktur juga dilanjutkan untuk menghubungkan kawasan produksi dan kawasan distribusi, meningkatkan konektivitas dan akses ke kawasan wisata, kawasan industri dan kawasan produktif lainnya, termasuk sentra-sentra maritim seperti pelabuhan ikan, pelabuhan kontainer maupun pelabuhan penyeberangan”, tegas Menko Airlangga.
     
    Ia menambahkan, infrastruktur lain yang turut menjadi prioritas untuk dibangun antara lain pembangunan jalan akses pelabuhan, peningkatan kualitas kawasan permukiman nelayan, pembangunan rumah khusus dan rumah susun nelayan, serta bangunan pengaman pantai dan memperluas jaringan irigasi tambak.
     
    Pemerintah juga terus berkomitmen untuk mempercepat pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sebagai pusat pertumbuhan maritim, seperti Labuan Bajo, Likupang-Manado, Mandalika dan Morotai. 
     
    “Ïni semua merupakan upaya Pemerintah meningkatkan daya saing, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan devisa melalui penciptaan event-event dan destinasi pariwisata berkelas dunia yang mampu menarik wisatawan asing maupun domestik”, tutup Menko Airlangga.
     
    Usai menghadiri peringatan Hari Nusantara 2019, Menko Airlangga berkesempatan meresmikan Kawasan Pantai Gandoriah, pengamanan Pantai Pariaman, bantuan rumah khusus nelayan Nagari Karan Aur, dan bantuan stimulan rumah swadaya. Selain itu, Ia juga menyempatkan hadir dan meletakkan batu pertama groundbreaking pembangunan kembali Pasar Pariaman. Kunjungan Menko Airlangga pun ditutup dengan meninjau pagelaran Nusantara Expo 2019.
     
     
    Sejarah Peringatan Hari Nusantara
     
    Peringatan Hari Nusantara Tahun 2019 ini merupakan yang ke-19, sejak pertama kali diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2001. Peringatan ini bertujuan menggaungkan kembali semangat perjuangan para Bapak bangsa dan pahlawan kita dalam mewujudkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pertama kali dicetuskan dalam “Deklarasi Djoeanda” pada tanggal 13 Desember 1957.
     
    Pengakuan sebagai negara kepulauan mengandung filosofi yang sangat mendasar walaupun tidak serta merta, bahkan mendapat tantangan dari negara-negara besar di dunia. Berkat perjuangan yang gigih selama 25 tahun, akhirnya konsep Indonesia sebagai negara kepulauan (Archipelagic State) diakui dunia setelah United Nation Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) disahkan pada tanggal 10 Desember 1982 melalui Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut, dan Indonesia telah meratifikasinya dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985. Selanjutnya UNCLOS resmi berlaku pada tahun 1994. Atas dasar inilah, Negara Indonesia memandang laut sebagai jati diri bangsa serta laut sebagai pemersatu dan perekat bangsa.
     
    Untuk memperingati peristiwa penting tersebut, pada tahun 2001, Presiden Megawati Soekarnoputri mengeluarkan Surat Keputusan No. 126 Tahun 2001 yang menetapkan setiap tanggal 13 Desember sebagai “Hari Nusantara”.
     
    Tema peringatan Hari Nusantara 2019 adalah “Nusantaraku berdaulat, Indonesiaku Maju”. Kota Pariaman yang memiliki keindahan alam dan sejarah perjuangan bangsa pun dipilih sebagai tuan rumah tahun ini. 
     
    Di pantai Gandoriah, Pariaman terdapat Monumen Perjuangan yang menggambarkan pentingnya Kota Pariaman dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Adanya monumen tersebut diharapkan dapat selalu menggelorakan jiwa generasi penerus agar tidak kehilangan karakter dan jati diri sebagai bangsa maritim yang besar, sekaligus menambah daya tarik wisata di Kota Pariaman.
     
    Turut hadir dalam puncak peringatan acara Hari Nusantara 2019 antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono selaku Ketua Panitia Nasional, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Walikota Pariaman Genius Umar, para Kepala Daerah di wilayah Sumatera Barat, serta unsur muspida setempat. 

    Berita Terkait

    Wapres Harapkan Media Terus Bantu Pemerintah Jaga Kondusivitas Situasi Pascapemilu

    Situasi pasca-Pemilu 2024 relatif lebih sejuk jika dibandingkan dengan Pemilu 2019 lalu yang diwarnai banyak demonstrasi khususnya saat pela Selengkapnya

    Buka IIMS 2024, Presiden: Mobil Listrik Masa Depan Otomotif Indonesia

    Kepala Negara menyebut bahwa pemerintah telah memberikan sejumlah insentif guna mendorong peningkatan produksi kendaraan listrik di tanah ai Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Kabinet Indonesia Maju Sangat Solid

    Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara guna menanggapi isu kegaduhan yang terjadi di kabinet yang dipimpinnya saat ini. Selengkapnya

    Groundbreaking Masjid Negara di IKN, Presiden: Representasi Kemajemukan Indonesia

    Tidak hanya Masjid Negara, Presiden menyampaikan bahwa di kawasan tersebut nantinya juga akan dibangun sejumlah tempat ibadah lainnya. Mulai Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA