FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    26 11-2019

    1789

    Bertemu CEO Perusahaan Besar Korea, Presiden Ajak Kerja Sama Bangun Ibu Kota Baru di Kaltim

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Busan, Kominfo - Presiden Joko Widodo mengajak pimpinan atau Chief Executive Officer (CEO) perusahaan-perusahaan terkemuka Korea Selatan untuk bisa bekerja sama membangun ibu kota baru Indonesia yang akan dipindahkan dari Jakarta menuju ke Kalimantan Timur (Kaltim).

    Ajakan tersebut disampaikan Presiden saat bertemu dengan pimpinan atau Chief Executive Officer (CEO) perusahaan-perusahaan terkemuka Korea Selatan, di Lotte Hotel, Busan, Senin (25/11) siang. “Ibu kota baru tersebut akan kita desain sebagai sebuah kota yang smart city, yang green city, safe city, inclusive city, dan resilient city,” kata Presiden.

    Menurut Presiden, Indonesia terbuka untuk melakukan kerja sama dalam rangka pemindahan ibu kota ini. Ia mengajak para CEO perusahaan besar Korsel untuk menguatkan kerja sama ekonomi, kerja sama perdagangan, dan kerja sama investasi antara Indonesia dan Korea. “Korea adalah mitra strategis khusus Indonesia dan merupakan investor nomor 6 terbesar untuk Indonesia,” terang Presiden.

    Cukup Terjaga

    Presiden menjelaskan, di era yang penuh ketidakpastian ini,masa depan dunia akan dimotori oleh emerging economies seperti Indonesia.  Di saat banyak negara mengalami aging society, Indonesia memiliki usia produktif yang besar. Bonus demografi yang besar, dan di saat banyak negara mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menikmati pertumbuhan ekonomi yang lebih dari 5 persen per tahun selama 5 tahun ini.

    “Di saat banyak negara mengalami banyak diskonten stabilitas politik, di Indonesia bisa cukup terjaga. Dan pada saat banyak negara melakukan proteksionisme, Indonesia bisa menjadi koordinator bagi perundingan ASEAN dan Indonesia telah menyelesaikan negosiasi Indonesia dan CEPA dengan Korea,” tegas Presiden.

    Menurut Kepala Negara, komitmen Indonesia jelas, dalam 5 tahun ke depan iklim investasi akan makin menarik, penyederhanaan aturan dan penyederhanaan birokrasi juga akan terus dilakukan, dan pada saat yang sama Presiden menekankan bahwa investasi di Indonesia harus menciptakan lapangan kerja. Presiden juga menekankan bahwa investasi tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar namun juga menjadikan Indonesia sebagai hub produksi.

    “Tahun ini segera kita akan melakukan apa yang namanya Omnibus Law memangkas kira-kira 70 sampai 74 undang-undang secara bersamaan. Dengan Omnibus Law ini kita harapkan nanti semua peraturan-peraturan yang menghambat penciptaan lapangan kerja, yang menghambat investasi akan bisa  disederhanakan, dan juga pemangkasan birokrasi yang semakin simple sehingga keputusan-keputusan yang diambil nanti juga akan semakin cepat,” terang Presiden.

    Dalam kesempatan itu Presiden juga menyampaikan, bahwa untuk menyelesaikan setiap masalah-masalah investasi di Indonesia, sekarang ini setiap masalah bisa disampaikan langsung kepada Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal).

    “Saya kira kemarin kita sudah menyelesaikan setelah mengangkat Kepala BKPM, salah satunya adalah masalah pembebasan lahan di Lotte, di Cilegon, diselesaikan oleh Kepala BKPM yang baru,” sambung Presiden seraya menambahkan, kalau ada masalah-masalah yang lain agar disampaikan kepada Pak Bahlil (Bahlil Lahadalia, Kepala BKPM, red), "Akan diselesaikan masalahnya,” kata Presiden seraya menambahkan, memang tugas Kepala BKPM sekarang adalah mengawal realisasi investasi sampai investasi itu mulai groundbreaking.

    Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Mendag Agus Suparmanto, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala BKPM Bahlil Lahadahlia, Ketua KADIN Rosan Roslani, dan Dubes RI untuk Korsel Umar Hadi serta Jubir Presiden Fadjroel Rachman. 

    Berita Terkait

    Bertemu Presiden JAPINDA, Presiden Joko Widodo Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi

    Presiden berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energ Selengkapnya

    Bertemu Presiden Singapura, Wapres Ajak Pererat Kerja Sama Kedua Negara

    Sebagai negara sahabat yang erat hubungannya dengan Indonesia, Wapres mengajak mantan Wakil Perdana Menteri Singapura ini untuk mengunjungi Selengkapnya

    Tanam Pohon Bersama Masyarakat, Presiden: Ini Tindakan Nyata Hadapi Perubahan Iklim

    Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kegiatan penanaman pohon tersebut sudah dilaksanakan secara bertahap di sejumlah daerah. Selengkapnya

    Pererat Hubungan Bilateral, Indonesia - Yunani Tingkatkan Kerja Sama di Semua Sektor

    Masih banyak potensi yang perlu digali khususnya sektor ekonomi biru dan pariwisata. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA