FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    15 11-2019

    8181

    Jaga Persatuan Bangsa Lewat Komunikasi Positif

    Kategori Sorotan Media | meit001

    Jakarta: Sebagai negara yang multikultur, agama dan etnis, Indonesia paling rawan terjadinya konflik berlatar Suku, ras dan agama (SARA). Komunikasi adalah cara ampuh menjaga persatuan dan soliditas masyarakat.
     
    “Ini adalah simbol komunikasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Komunikasi adalah cara untuk menjaga persatuan, saling toleransi, menjaga solidaritas kehidupan berbangsa,” kata Kasubdit Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dikdik Sadaka, saat Deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari titik 0 kilometer Indonesia di Kota Sabang, Aceh, Kamis, 14 November 2019.
     
    Komunikasi positif adalah cara ampuh untuk menagkal berbagai berita bohong (hoax) yang memecah belah persatuan. Dia yakin tidak akan ada perpecahan dan perselisihan apabila seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke menjalin komunikasi efektif dan positif.

    “Hubungan paling penting dalam manusia adalah komunikasi. Melalui komunikasi akan memperkuat persatuan, persaudaraan dan toleransi antar masyarakat," terang dia.
     
    Dia menjelaskan komunikasi harus ada persamaan persepsi dan satu pemahaman. Peran dari para pakar dan praktisi komunikasi di era digital sangat vital dalam membantu mencerdaskan bangsa dalam berkomunikasi yang baik, dan sehat untuk menciptakan persatuan, persaudaraan, serta toleransi di kalangan masyarakat.
     
    Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus mengapresiasi Sabang menjadi tuan rumah deklarasi komunikasi kebangsaan. Sabang menjadi patokan awal menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
     
    “Dari anak SD sampai dewasa, dari Sabang sampai Merauke, harus digerakkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dari kilometer 0 (tugu titik 0) inilah, menjadi simbol persatuan kita sebagai bangsa,” ujar dia.
     
    Deklarasi komunikasi kebangsaan dari KM 0 dihadiri ratusan anggota Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia pusat maupun cabang di berbagai daerah. Mereka terdiri dari akademisi, praktisi, dan peneliti di bidang komunikasi dan media, tokoh masyarakat maupun publik (social media influencer), serta praktisi media sosial.

     

    Sumber: medcom

    Berita Terkait

    Kemenkominfo Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Informasi & Komunikasi Publik Lewat JARKOM

    Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) selaku pengampu tugas dan fungsi sebagai Government Public Relation (GPR), melalui Direkto Selengkapnya

    Strategi Pemerintah Mewartakan Pandemi Covid-19

    Pemerintah mengedepankan prinsip human communication dalam menyampaikan berita terkait pencegahan covid-19 dalam rangka adaptasi kenormalan Selengkapnya

    Kominfo Bakal Bangun Pusat Monitoring Telekomunikasi

    Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berkoordinasi dengan operator telekomunikasi untuk meningkatkan kapasitas internet menyusul lon Selengkapnya

    Kominfo Luncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) meluncurkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan tema # Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA