FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 11-2019

    1200

    Sekjen Kominfo Ajak Masyarakat Gandeng Tangan Jaga Persatuan

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Jakarta, Kominfo - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. "Indonesia ini adalah Bhinneka Tunggal Ika, banyak suku, banyak agama, banyak ras, banyak golongan yang hidup bersama, karena itulah Indonesia, kita perlu bergandeng tangan menjaga kesatuan dan persatuan bangsa," ujar Rosarita Niken Widiastuti dalam Panggung Kebhinnekaan bertajuk Merajut Kebangsaan Melalui Keterbukaan Informasi di pintu Silang Monas Barat Daya depan Patung Kencana Monas, Medan Merdeka Barat Jakarta pada Minggu (03/11/2019). 

    Dalam kesempatan itu, Sekjen Niken juga mengajak masyarakat waspada atas kemunculan radikalisasi yang kini banyak disebarkan melalui media sosial. "Kita harus waspada apabila ada konten-konten di media sosial yang isinya ajakan-ajakan untuk provokasi menghasut, kemudian membenci suku tertentu, agama tertentu. Tanda-tanda tersebut merupakan awal mula dari radikalisasi, di mana tumbuh sikap intoleran, tidak mau menghargai orang lain dan tidak mau saling menghormati," tegasnya.

    Kegiatan Panggung Kebhinekaan digelar sebagai rangkaian acara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2019, Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2019, dan peringatan Hari Hak untuk Tahu (RTKD/Right to Know Day) se-Dunia 2019 27 September 2019. 

    Ketua Bidang Advokasi Sosialisasi dan Edukasi Komisi Informasi Pusat Wafa Patria Umma  mengatakan pagelaran ini melibatkan Direktorat Jenderal Infromasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo,  Bank Indonesia, BNI, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigasi. Selain itu juga turut berpartisipasi lembaga swadaya masyarakat dan pekerja media.

    "Panggung Kebhinekaan ini untuk merajut kembali kebersamaan sesama warga masyarakat, karena disadari pasca Pemilu 2019 ada sekat-sekat yang terjadi di masyarakat," jelasnya.

    Tema Merajut Kebangsaan melalui Keterbukaan Informasi ini, diambil karena Komisi Informasi Pusat ingin kembali merekatkan sesama warga bangsa dengan cara menghilangkan sekat-sekat yang ada setelah pemilu, katanya menjelaskan. "Sudah saatnya move on pasca pemilu, dan kembali bersama-sama warga masyarakat membangun bangsa yang lebih baik. Menurutnya, sebagai negara hukum, semua harus menghormati konstitusi dan mengakui hasil Pemilu," ungkap Wafa.

    Melalui keterbukaan informasi ditargetkan rakyat bisa melakukan kontrol atas jalannya pemerintahan. Menurut Wafa, keterbukaan informasi dapat menjadi pemersatu bangsa karena rencana pembangunan lima tahun kedepan dapat sesuai keinginan masyarakat. 

    "Semakin transparan dan akuntabel penyelenggaraan negara dan pemerintahan melalui pelaksanaan keterbukaan informasi publik maka masyarakat akan berpartisipasi dalam pembangunan karena ada peningkatan kepercayaan (trust) masyarakat kepada pemerintah sebagai modal dasar kemajuan bangsa," tambahnya.

    Kegiatan dihadiri Ketua Komisi Informasi Pusat Gede Narayan,  Plt Sekretaris KI Pusat Bambang Sigit Nugroho yang dihadiri sejumlah Komisioner KI Pusat.

    Berita Terkait

    SE BI Tak Layani Tukar Uang Baru, Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Apresiasi Aksi Baksos DWP, Sekjen Kominfo: Bukti Nyata Kebersamaan

    Sekjen Mira Tayyiba mengapresiasi dedikasi dan komitmen DWP Kementerian Kominfo yang telah ditunjukan dalam menggerakan kegiatan sosial dari Selengkapnya

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Dirjen IKP Kominfo: Jadikan Pemilu 2024 Momentum Perkuat Persatuan

    Seluruh lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama menjaga nama Indonesia sebagai negara demokratis melalui pelaksanaan Pemilu yang Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA