FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    01 11-2019

    1723

    Sosialisasikan Manfaat Radio Maritim, Kominfo Dorong Nelayan Sadar Frekuensi

    Kategori Berita Kominfo | mth
    Nelayan tradisional menarik tambang jaring 'ered' di pesisir Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (27/10/2019). - (antarafoto)

    Makassar, Kominfo - Salah satu manfaat penggunaan radio maritim adalah melindungi para nelayan dari terjadinya bencana saat tengah melaut. Direktur Operasi Sumber Daya Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dwi Handoko menyatakan manfaat lain adalah mendukung komunikasi antarnelayan tanpa mengganggu layanan telekomunikasi lain, seperti penerbangan.

    “Ada dua manfaat. Pertama, untuk bagaimana nelayan melindung diri sendiri di laut dengan berkomunikasi secara benar apabila terjadi bencana atau bahaya. Kedua, bagaimana agar nelayan dalam berkomunikasi tidak mengganggu jalur komunikasi lain, seperti misalnya penerbangan. Dalam berkomunikasi menggunakan frekuensi radio harus secara benar sesuai aturan, agar tidak saling mengganggu," jelasnya saat memberikan sambutan dalam Maritime on the Spot (MOTS) di Pelabuhan Perikanan Untia, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (1/11/2019).

    Kegiatan di Makassar merupakan bagian dari pilot project MOTS di delapan pelabuhan pada 2019. Rencananya, Kementerian Kominfo  bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan Gerakan Nelayan Sadar Frekuensi Radio hingga 20 pelabuhan di 20 provinsi pada tahun 2020.

    “Pada kesempatan kali ini, Kemkominfo dengan KKP, dan juga Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, bersama-sama mencanangkan Gerakan Nelayan Sadar Frekuensi Radio,” tutur Dwi Handoko.

    Lebih lanjut, Direktur Operasi Sumber Daya mengungkapkan ada tantangan cukup besar dalam mendorong nelayan untuk menggunakan frekuensi radio dengan benar. Selain banyaknya jumlah nelayan sesuai dengan data dari KKP juga membutuhkan gerakan yang massif. 

    "Dari KKP menyebutkan empat ratus ribu lebih kapal nelayan (ukuran di bawah 60 GT). Diperlukan gerakan secara masif dalam sosialisasi untuk mendidik nelayan menggunakan frekuensi dengan benar. Gerakan ini harus menyebar dan dapat diselesaikan dengan lancar,” papar Dwi Handoko.

    Mengiringi kegiatan MOTS ini, Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Makassar membuka loket pengurusan Izin Stasiun Radio (ISR) Maritim secara gratis. “Pengurusannya mudah dan nelayan diberikan pemahaman mengenai regulasi serta tata cara komunikasi radio,” ujar Kepala Subdirektorat Sertifkasi Operator Radio Dodik Sudiyono.

    Berita Terkait

    Baksos dan Santunan Anak Yatim, Ketua DWP Kominfo Ingatkan Soal Sedekah

    Ketua Panitia Baksos dan Santunan Anak Yatim DWP Kementerian Kominfo Ilma Nugrahani Ismail menyatakan kegiatan Bakti Sosial Santunan dan Baz Selengkapnya

    Hindari Sanksi, Kominfo Dorong Importir Penuhi Perizinan Perangkat Telekomunikasi

    Penerapan perizinan ditujukan untuk melindungi keamanan nasional atau kepentingan umum dan melindungi hak kekayaan intelektual, melindungi k Selengkapnya

    Lantik 88 PPPK dan 12 Jafung, Kominfo Targetkan Peningkatan Kinerja dan Kompetensi

    Kepala BKO Setjen Kementerian Kominfo meminta seluruh pegawai yang baru dilantik terus aktif meningkatkan kompetensi dan mengubah mindset Selengkapnya

    Fasilitas Sulih Bahasa Isyarat dari Kominfo Bantu Teman Tuli Ikuti Debat Capres 2024

    Fasilitas itu sangat bermanfaat sekali untuk teman-teman tuli yang menyaksikan Debat Capres dan Cawapres Pemilu 2024. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA