FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 09-2019

    1764

    Kolaborasi untuk Pengembangan Industri Konten Kreatif Asia

    Kategori Berita Pemerintahan | meit001
    - (AYH)

    Jakarta, Kominfo - Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) menggelar Asian Content Business Summit (ACBS) di The Sultan Hotel and Residence, Jakarta, Jumat (20/09/2019). Acara yang digelar untuk ketujuh kalinya itu bertema “Story of Asia: Strengthening the Competitiveness Together”.

    Kepala Bekraf Triawan Munaf, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Bekraf Endah Wahyu Sulistianti, Direktur Media dan Industri Konten Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Mika Takagi dan Chairman Salon Film Hong Kong Fred Wang mengatupkan clapper board secara bersamaan, tanda pembukaan acara berlangsung.

    Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan saat ini perkembangan industri konten kreatif khususnya di Indonesia berkembang sangat pesat. “Studi menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir industri konten kreatif bertumbuh sebesar 6 persen per tahun, paling tinggi diantara negara berkembang lainnya. Saya percaya bahwa industri konten kreatif kan terus tumbuh dari tahun ke tahun,” ujarnya.

    Menurut Triawan Munaf pesatnya industri kreatif juga tidak lepas dari pengaruh globalisasi yang memungkinkan perpindahan dari media tradisional ke media digital. "Maka industri konten kreatif seperti animasi, games, dan musik bertumbuh dengan pesat," tambahnya.

    Direktur Media dan Industri Konten Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Investasi (METI) Jepang Mika Takagi mengatakan perkembangan media membuat masing-masing konten memiliki platform distribusi sendiri melalui saluran digital. Oleh karena itu, pelaku industri harus mampu mengikuti perubahan karena konsumen baru adalah generasi Z yang sangat digital dan lebih akrab dengan youtuber dari pada artis TV maupun film.

    “Digitalisasi dan muncunyal perangkat canggih lainnya membuat perpindahan dari era di mana konten didistribusi dengan format media menuju konten tersebut bisa dinikmati di banyak perangkat di mana saja  dan kapan saja. Jadi jika sebelumnya film hanya bisa dinikmati di bioskop, program tv hanya bisa dinikmati di TV, saat ini baik film dan program tv dapat dinikmati di smartphone atau komputer,” kata Mika.

    Sementara itu, Fred Wang mengapresiasi pelaksanaan ACBS 2019. Menurutnya, gelaran seperti itu akan dapat menopang pengembangan industri kreatif di Asia. “Dulu belum ada acara konferensi seperti ini. Dengan adanya acara ini, diharapkan akan berdampak kepada industri konten kreatif di Asia,” ungkapnya.

    Momentum ACBS tahun ini juga dimanfaatkan untuk merejuvenasi situs menjadi www.acbsasia.com. Menurut Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Bekraf Endah Wahyu Sulistianti, selain wajah baru, website ini juga memberikan fitur-fitur baru serta dapat mengikuti progres dan perkembangan dari ACBS. 

    "Segala bahan presentasi dari meeting dan konferensi akan diunggah di situs tersebut. Berharapnya di situs ini akan menghasilkan pernyataan bersama (joint statement) atau komunikasi bersama (joint communique) yang akan menjadi panduan kita ke depannya," ujar Endah.

    ACBS merupakan platform Pan-Asia pertama yang mempromosikan pengembangan industri konten kreatif antarnegara di Asia, antara lainIndonesia, Jepang, Cina, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Filipina, India, dan Thailand. 

    ACBS 2019 akan digelar hingga tanggal 21 September 2019 dengan mendatangkan pembicara andal seperti produser film Crazy Rich Asians John Penotti dan sutradara dan produser Riri Riza.

    Tahun ini ACBS di Indonesia digelar bekerjasama dengan Akatara. Acara itu ditujukan untuk meningkatkan dan mengembangkan industri konten di Asia. Selain itu menjadi sarana guna membawa pemangku kepentingan antara lain pembuat keputusan, creative makers, dan sektor privat untuk memfasilitasi kerja sama dan kolaborasi dalam industri konten. 

    Berita Terkait

    Wapres Yakini KDEKS Jadi Penggerak Pembangunan Ekonomi Sultra

    Wapres menerangkan bahwa upaya pengelolaan sumber daya alam sejatinya harus dilakukan melalui praktik-praktik ekonomi yang bertanggung jawab Selengkapnya

    Apresiasi untuk Integrasi Layanan Digital Kemenag

    Digitalisasi di Kemenag dapat terus diperkuat untuk meningkatkan layanan pemerintah di bidang agama Selengkapnya

    Kolaborasi Pacu IKD untuk Transformasi Layanan Digital

    Pemerintah memberikan perhatian terhadap tiga kunci penting yakni Identitas Digital, Data Interoperability, dan Digital Payment. Selengkapnya

    Pemerintah Dukung Kolaborasi ADKI-IeSPA Kembangkan Desa Kreatif E-Sport

    Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA