FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    12 09-2019

    1685

    Penuhi Target SPBE, BKN Sinkronkan Data ASN 85 Instansi Pusat dan 542 Instansi Daerah

    Kategori Berita Pemerintahan | vera002

    Jakarta, Kominfo - Guna memenuhi target terwujudnya Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 dan target satu data Aparatur Sipil Nasional (ASN) nasional sesuai Perpres Nomor 39 Tahun 2019, Badan Kepegawaian Negara (BKN) tengah menggarap Sistem Informasi ASN (SI-ASN) terintegrasi. 

    Deputi BKN Bidang Sistem Informasi Kepegawaian Suharmen menjelaskan, untuk langkah awal pengintegrasian sistem informasi ASN ini akan dilakukan melalui sinkronisasi data Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg) yang dikelola masing-masing instansi dengan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) yang dikelola BKN. 

    “Komponen data yang masuk ke dalam SI-ASN nantinya mencakup e-Recruitment, e-SAPK, e-Arsip, e-Kompetensi, e-Kinerja, dan Simpeg 85 instansi pusat dan 542 instansi daerah,” kata Suherman pada Rapat, Jakarta, Kamis (12/09/2019). 

    Untuk instansi yang sudah memiliki Simpeg, menurut Suherman, datanya akan disinkronisasikan ke SAPK. Sementara instansi yang belum menggunakan Simpeg dapat memanfaatkan Simpeg dari BKN mengingat masih banyak instansi, khususnya di daerah yang belum menggunakan Simpeg sebagai tools pengelolaan data ASN-nya. 

    Ditambahkan Deputi BKN Bidang Sistem Informasi Kepegawaian itu bahwa ketersediaan Simpeg yang tidak seragam di semua instansi dan infrastruktur yang belum memadai menjadi kendala perencanaan integrasi sistem informasi ASN saat ini. Untuk tahap awal integrasi sistem informasi ASN, menurut Suherman, dilakukan dengan melakukan survei sistem informasi kepegawaian yang mencakup pengajuan evaluasi, verifikasi kesiapan, penilaian dan rekomendasi untuk Simpeg instansi. 

    “Survei pertama yang dilakukan pada 23 Mei dengan melibatkan 24 instansi yang terdiri dari 3 instansi pusat dan 13 daerah,” jelas Suherman seraya menambahkan, variabel survei terhadap Simpeg instansi yang dilakukan mencakup aspek infrastruktur teknologi, sistem informasi, dan data, aspek sumber daya manusia bidang IT, dan proses bisnis Simpeg instansi. 

    Menurut Suherman, ada sejumlah aplikasi pendukung yang disiapkan BKN untuk mendukung percepatan integrasi sistem ASN. Salah satunya adalah SAPK mobile yang disebut dengan MySAPK 2.0 dengan memanfaatkan teknologi smartphone. “Dengan sistem ini, masing-masing ASN dapat memperbarui datanya secara mandiri dan kemudian akan diverifikasi oleh instansinya,” ujar Suherman. 

    MySAPK 2.0 ini akan segera dirilis pada Rapat Koordinasi Kepegawaian (Rakornaspeg tahun 2019) yang akan diselenggarakan pada 25 September di Yogyakarta dengan mengundang seluruh perwakilan Kementerian/Lembaga/Daerah.

    Berita Terkait

    Presiden Targetkan Pembangunan IKN Jadi Model Transformasi Bekerja dan Percepat Lahan Investasi

    Menyikapi percepatan lahan untuk investasi, Presiden memberikan arahan untuk memperjelas dan mempercepat status lahan, terutama dalam pembeb Selengkapnya

    Presiden Dorong Ekosistem Kerja ASN Pacu Individu Berprestasi dan Inovatif

    Presiden memandang perlu adanya tolok ukur dan apresiasi yang jelas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Selengkapnya

    Wapres Tekankan Penguatan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi Produk Halal

    Wapres menekankan tiga hal kunci sebagai upaya memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Provinsi Fujian. Selengkapnya

    Pemerintah Kebut SPBE Bidang Kemaritiman dan Investasi

    Pemerintah merencanakan mulai menerapkan SPBE untuk layanan perizinan acara. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA